Lihat ke Halaman Asli

Erika Wibowo

Mahasiswa UIN Walisongo

[Opini] Belajar Memahami Partisipan Didik dengan Teori Konstruktivisme

Diperbarui: 4 Maret 2022   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Teori konstruktivisme dibesarkan Piaget individual cognitive constructivist theory serta Vygotsky dalam teorinya social cultural constructivist theory. Konstruktivisme selaku teori belajar dibesarkan oleh Piaget, Vygotsky serta Bruner. Pemikiran Piaget serta Vygotsky ialah aliran konstruktivisme. Piaget mempunyai kecenderungan kalau orang membentuk arti lewat proses di dalam diri. Sedangkan Vygotsky mempunyai kecenderungan kalau orang membentuk arti lewat proses interaksi sosial.

Teori belajar konstruktivisme memandang kalau pengetahuan itu terdapat dalam diri seorang yang lagi mengenali. Pengetahuan tidak bisa dipindahkan begitu saja dari otak guru ke kepala siswa. Siswa sendirilah yang wajib mengartikan apa yang sudah dipelajari ataupun diajarkan dengan membiasakan terhadap pengalaman- pengalamannya. Bagi Teori belajar konstruktivisme ini apa- apa yang diajarkan oleh guru tidak wajib dimengerti oleh siswa. Uraian siswa boleh berbeda dengan guru, sehingga dikatakan kalau yang berhak memastikan pengetahuan merupakan orang itu sendiri, bukan orang lain, ialah dengan lewat indera yang dipunyai, ataupun dari satu pengalaman pada pengalaman berikutnya.

Konstruktivisme merupakan suatu teori yang membagikan kebebasan terhadap manusia yang mau belajar ataupun mencari kebutuhannya dengan dorongan sarana orang lain. Manusia buat belajar menciptakan sendiri kompetensi, pengetahuan ataupun teknologi serta perihal yang dibutuhkan guna meningkatkan dirinya sendiri. Dalam proses belajarnya juga, berikan peluang kepada siswa buat mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, buat berfikir tentang pengalamannya sehingga siswa jadi lebih kreatif serta imajinatif dan bisa menghasilkan area belajar yang kondusif.

Pendidikan berciri konstruktivisme menekankan terbangunnya uraian sendiri secara aktif, kreatif serta produktif bersumber pada pengetahuan terdahulu serta pula pengalaman belajar yang bermakna. Sebaliknya, belajar dalam konstruktivisme betul- betul jadi usaha orang dalam mengkonstruksi arti suatu yang dipelajari. Konstruktivisme ialah jalan natural pertumbuhan kognitif. Pendekatan konstruktivisme mengasumsikan kalau siswa tiba ke ruang kelas dengan bawa ide- ide, kepercayaan, serta pemikiran yang butuh diganti ataupun dimodifikasi seseorang guru yang memfasilitasi pergantian ini, dengan merancang tugas serta persoalan yang menantang semacam membuat dilema buat dituntaskan oleh partisipan didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline