Lihat ke Halaman Asli

Erika Susanti

Mahasiswa/Universitas Negeri Medan

Museum Konferensi Asia-Afrika Menjadi Saksi Bisu Kejadian yang Paling Bersejarah

Diperbarui: 19 September 2022   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KAA yang dibuka langsung oleh Soekarno (Dokpri)

Museum Konferensi Asia-Afrika yang berada di kota Bandung menjadi saksi bisu dengan kejadian yang paling bersejarah. Untuk pertama kalinya dimana orang berkulit putih dan berkulit hitam duduk bersama dalam satu ruangan. Mencari kesepakatan agar terjalinnya kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialisme lalinnya.

Konferensi Asia-Afrika pertama kali diadakan pada tanggal 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia, yang dibuka langsung oleh Soekarno. Ada lima sosok yang menjadi penggagas KAA, yaitu Ali Sastroadmijojo (Perwakilan dari Indonesia sekaligus yang menjadi ketua KAA), Sir John Kotewala (Perwakilan dari Sri Lanka), Muhammad Ali (Perwakilan dari Pakistan), Jawaharlal Nehru (Perwakilan dari India), dan U Nu (Perwakilan dari Burma atau dikenal sebagai Myanmar).

Terdapat 30 negara yang diundang oleh Indonesia untuk hadir dalam KAA perdana namun ada satu negara yang pada saat itu masih dalam kolonialisme yang akhirnya diwakili oleh tokoh yang dikemudian hari menjadi presiden pertamanya yaitu Siprus.

Negara-negara yang hadir di KAA:

1. Indonesia

2. Afghanistan

3. Pakistan

4. Myanmar

5. Filipina

6. Kamboja

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline