Malaysia, 21 Agustus 2024 - Pada tanggal 21 Agustus 2024 telah dilaksanakan kegiatan home visit oleh tim pekerja sosial hospital pakar kanak-kanak yang terdiri dari ketua jabatan kerja sosial perubatan, staf pekerja sosial beserta empat mahasiswa dari universitas muhammadiyah malang (UMM) ke rumah pesakit di Tanjung Karang, Malaysia. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut pekerja sosial HPKK bahwa pesakit yang sebelumnya menjalani perawatan di HPKK telah putus berobat dikarenakan orang tuanya yang tidak memiliki niat untuk melanjutkan pengobatan anak mereka.
Pesakit seorang anak laki-laki berinisial AF, didiagnosis menderita leukimia, namun pihak pekerja sosial HPKK mendapat laporan bahwa pesakit telah berhenti menjalani pengobatan di HPKK tanpa alasan medis yang jelas. Kondisi ini diperburuk oleh situasi keluarga yang tidak mendukung, terutama ayah pesakit masih terjerat masalah kecanduan obat-obatan terlarang, yang menghalangi upaya keluarga dalam membawa pesakit melanjutkan pengobatan di HPKK.
Dalam kunjungan tersebut, tim pekerja sosial dan mahasiswa melakukan berbagai kegiatan, salah satunya asesmen keluarga dan lingkungannya, pekerja sosial dan mahasiswa melakukan asesmen terhadap kondisi pesakit dan keluarga pesakit dengan menggli informasi tentang alasan terputusnya pengobatan, peran keluarga yang kurang mendukung, dan pengaruh negatif ayah yang masih kecanduan dengan obat-obatan terlarang. Tim pekerja sosial dan mahasiswa juga memastikan bahwa lingkungan rumah pesakit dapat dikategorikan baik, daerah rumah pesakit dikenal sebagai daerah yang cukup tenang, aman, dan memiliki tentangga yang penuh support dan tidak menunjukkan stigma atau penolakan terhadap kondisi pesakit.
Meskipun tim pekerja sosial dan mahasiwa telah melakukan berbagai upaya untuk membantu, tantangan besar tetap ada terutama dalam meyakinkan orang tua pesakit untuk kembali berobat ke HPKK, diketahui orang tua pesakit masih tidak menunjukkan niat atau kemauan membawa anaknya kembali menjalani pengobatan di HPKK. Karena sikap orang tua yang enggan melanjutkan pengobatan dan ketidakpedulian yang terus berlanjut, tim pekerja sosial merasa perlu mengambil tindakan tegas. Untuk memberikan efek jera dan sebagai langkah intervensi lebih lanjut, tim memutuskan akan memberikan sanksi berupa pemutusan bantuan sosial yang selama ini diterima oleh keluarga pasien. Harapannya, keputusan ini dapat mendorong keluarga untuk lebih serius dalam memperhatikan kesehatan anak mereka dan segera melanjutkan pengobatan yang diperlukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H