Lihat ke Halaman Asli

Wartawan atau Jaksa??

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

kita sebagai masyarakat umumnya sering melihat acara-acara berita yang mengundang para narasumber dan narasumber yang saya maksud adalah terkait dengan kasus korupsi. narasumber itu di undang untuk memberikan "klarifikasi" atas apa tuduhan yang di berikan kepadanya. sebenarnya ada atau tidak batasan-batasan wartawan untuk memberikan pertanyaan kepada narasumber?. sering kali kita melihat jalannya wawancara itu tidak fair, awal wawancara narasumber diberikan waktu untuk mengkalrifikasi atas tuduhan korupsi yang disematkan kepada dirinya dan yang sering kita lihat wartawan tidak terima atau mencari-cari kesalahan atas klarifikasi itu padahal narasumber itu baru menjadi saksi. dan semakin lama wawancara berjalan kadang narasumber untuk menjawab diberi waktu singkat dan wartawan lebih banyak memotong penjelasan yang diberikan kepada narasumber. rasa ingin tahu wartawan kadang berlebihan, bukti-bukti  yang seharusnya hanya dibuka di persidangan juga ikut ditanyakan. acara-acara seperti itu bukan lagi kita lihat sebagai acara dialog yang sehat, melainkan seperti persidangan . saya hanya ingin saran kita sebaiknya menghargai hak praduga tak bersalah dan jangan terlalu memojokkan karena yang patut memojokkan terduga korupsi itu hanya jaksa di persidangan. pers kita harus sehat, boleh kritis tapi jangan jatuh pada fitnah yang belum ada bukti-bukti yang kuat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline