Lihat ke Halaman Asli

Erika Nur

Mahasiswa

Budaya Keliling Golek Getih (Klitih) di Era Anak Muda Zaman Sekarang

Diperbarui: 26 Oktober 2023   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Budaya Keliling Golek Getih (Klitih)
di Era Anak Muda Zaman Sekarang

Erika Nur Fatmala
Bimbingan dan Konseling Islam
UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA

Pendahuluan
Pemuda harapan bangsa Indonesia, sebuah bangsa yang berkualitas dilihat dari pemuda nya.Bagaimana jika pemuda di Indonesia pada saat ini sudah terlihat buruk kualitas-nya, bersaing dengan hal yang tidak menguntungkan dan sia-sia . Masa muda adalah masa emas di mana kita bisa beraksi memajukan bangsa sendiri, pemuda zaman sekarang lebih banyak terpengaruh hal-hal yang tidak bermanfaat . 

Fenomena viral yang sedang menarik di bahas yaitu klitih ,  berasal dari bahasa jawa yaitu klitah-klitih .Pada awalnya kegiatan ini sejatinya bersifat positif, karena diartikan sebagai pengisi waktu luang yang bersifat menghasilkan positif misalnya dengan kegiatan jalan-jalan , menjahit dan membaca. 

Seiring berkembangnya zaman, klitih  berubah menjadi salah pemahaman sehingga menimbulkan hal negatif, kriminalitas dan pembunuhan. Klitih adalah sebuah perilaku mencederai orang lain yang dilakukan di malam hari dengan maksud sengaja, sadar dan dipikirkan sepenuhnya menggunakan alat senjata tajam . 

Kehadiran klitih di dukung oleh suatu motivasi dan alasan subjektif seperti upaya balas dendam, perasaan tidak suka, kekacauan golongan tertentu atau pun hanya ingin menghabiskan waktu luang.  Pelaku banyak berasal dari remaja sehingga di kategorikan sebagai Juvenile Delinquency atau kenakalan remaja.  Aksi Klitih bukanlah bentuk kenakalan biasa karena cenderung mencari korban untuk dilukai secara fisik. Selain itu, komunitas yang sering melakukan aksi jarang merebut paksa barang dan harta seseorang karena aksi tersebut hanya untuk mencakup rasa puas apabila korban yang telah dilukai sudah tidak berdaya lagi dan akan ditinggalkan begitu saja. Adapun tujuan dari aksi ini semata untuk menunjukkan bahwa komunitas tersebut memiliki kekuatan (power) dan ingin diakui eksistensinya.

Isi
Menurut sudut padang saya , fenomena bahaya klitih seperti ini menimbulkan keresahan tersendiri bagi masyarakat di mana penilaian mereka terhadap generasi muda milenial ini salah , yang seharus nya generasi mencetak prestasi tetapi sebaliknya mereka mencetak orang mati . Penyebab aksi gila yang dilakukan ini melibatkan empat aspek yang menjadi penyebab mengapa mereka melakukan hal tersebut .  Empat aspek diantaranya : keterikatan ( attachment), komitmen ( comitmmitment) , keterlibatan  ( Involment), dan nilai kepercayaan (belief) . Tersangka mayoritas aksi ini dilakukan usia remaja yang masih duduk di bangku pendidikan sekolah yang terikat sekelompok (geng) sekolah.
Mereka hanya melakukan apa yang menjadi kepuasan tersendiri , egois dan kekuatan dari geng tersebut menjadikan keberanian bulat untuk melukai , membunuh dan melakukan kriminalitas semena - mena di jalan raya .
Sudah banyak kasus daerah yang ramai aksi ini yaitu  Sleman, Berbah, Mataram, Bantul, Jl. Ring Road  Yogyakarta sekitarnya menjadi agen daerah utama rawan klitih. Aksi klitih sendiri menjadi perhatian lebih untuk pemerintah , lingkungan sekitar, dan keluarga memiliki peran penting masing - masing untuk meminimalisir adanya aksi tidak bertanggung jawab.
Pemerintah harus bertindak tegas dalam menangani seperti , perlindungan hukum, upaya penangkapan,dan penahanan. Lingkungan sekitar berperan dengan cara menciptakan suasana desa dengan pemuda-pemudi yang aktif akan hal -hal positif mungkin bisa memberikan sarana untuk mengisi waktu kosong. Hubungan dengan keluarga menjadi pokok seseorang untuk menjadikan diri mereka seperti apa sebelum berkecimpung di dunia masyarakat , di lingkungan keluarga bisa menggunakan cara dengan pengawasan , support , dan komunikasi dari keluarga dan sanak saudara.

Ketiga hal tersebut memungkinkan tidak akan mengarahkan pada sesuatu yang buruk. Tanpa disadari sebelum mereka melakukan aksi kejahatan mereka tidak berfikir bagaimana masa depan mereka setelah membunuh orang tanpa sebab, masa depan mereka yang jelas hanya berada di balik jeruji besi dan mereka tidak memikirkan keadaan orang tua mereka yang telah berupaya untuk menyekolahkan berharap menjadi anak kebanggaan tetapi malah sebaliknya .

Edukasi untuk para pelaku aksi klitih, mereka bisa di hadirkan berapa konselor kejiwaan, apakah mungkin dari sekian banyak kasus atau aksi klitih sendiri tidak memiliki masalah kejiwaan yang melatarbelakangi mereka. 

Saya berfikir  kenapa para klitih ini melakukan aksinya pada malam hari, dari segi se penangkap saya, mereka mungkin mencari ketenangan dengan melakukan kriminalitas di malam hari dengan menggunakan motor berkeliling mencari angin dan darah.

Definisi klitih yang sebelumnya baik, melakukan hal kosong dengan bermanfaat menciptakan karya dan sebagainya sekarang menjadi luntur bahkan rusak karena generasi tidak paham akan artian sebelumnya dengan  di bawa pemahaman yang buruk terhadap sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab sama sekali .
Tetap berjaga- jaga dengan cara : waspada keadaan sekitar; se bisa mungkin hindari bepergian sendiri;mencari rute yang ramai di lalui; jangan menggunakan perhiasan berlebihan;gunakan tas dengan cara yang aman; aktifkan ponsel ; membawa benda yang mampu untuk mengamankan diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline