Kalau ngomongin soal dunia literasi, ada satu hal yang selalu bikin aku semangat, The freedom to create anything I want. Nulis itu buat aku lebih dari sekadar pekerjaan atau hobi. Ini udah jadi bagian dari hidup. Tapi, kalau kalian tanya aku spesifiknya penulis apa, jawabannya adalah penulis gado-gado.
Sebuah istilah yang aku sebut untuk penulis dengan berbagai genre random kaya aku. Intinya penulis yang nggak hanya fokus di satu genre. Bisa Puisi? Cerpen? Artikel? Horor Apa aja ditulis! Meski nggak jelas genrenya yang penting adalah menikmati setiap proses untuk menjadi seorang penulis yang profesional.
Kalau flashback ke awal-awal aku mulai menulis, aku dan rekan seperjuangan yang juga sesama penulis gado-gado, nggak punya target besar. Kami nggak memulai dengan niat, "Aku harus jadi penulis novel best-seller," atau "Aku ingin jadi jurnalis terkenal." Nggak, semuanya lebih sederhana dari itu. Kami cuma orang-orang yang sangat mencintai dunia menulis. Kami ingin menuangkan pikiran, perasaan, dan ide-ide kami ke dalam karya yang mungkin bisa menginspirasi orang lain.
Random? Banget. Tapi justru di situ serunya. Saat nggak punya batasan spesifik, aku merasa lebih bebas mengeksplorasi berbagai hal. Hari ini aku bisa nulis puisi tentang cinta yang dalam, besoknya nulis artikel soal kesehatan mental, lusa tiba-tiba bikin cerita horor yang bikin orang nggak bisa tidur semalaman. Mungkin ada yang bilang, "Kalau nggak fokus ke satu genre, nanti branding kamu gimana?" Jujur, dulu aku sempat mikirin itu. Tapi lama-lama aku sadar, passion aku bukan di satu genre tertentu. Passion aku adalah ingin menulis dengan perasaan bahagia tanpa adanya tekanan apapun.
Salah satu titik balik yang menjadi awal personal branding dalam dunia kepenulisanku adalah saat aku iseng-iseng menulis cerita horor. Jujur, aku bukan orang yang addict sama hal-hal seram. Tapi waktu itu, aku tertantang buat keluar dari zona nyaman. Aku coba-coba nulis cerita horor yang ternyata malah resonate sama banyak pembaca. Dari yang awalnya cuma coba, aku akhirnya berhasil bikin karya buku antalagi horor yang diterbitkan oleh penerbit mayor, dan bahkan sempet juga menangin beberapa lomba cerita horor. Nggak niat bangun personal branding sebagai penulis horor, tapi malah banyak dikenal sebagai "penulis horor." Tapi aku terima itu sebagai bagian dari perjalanan yang harus disyukuri.
"Literasi Itu Adalah Sebuah Kebebasan Tanpa Batas"
Satu hal yang selalu aku tekankan ke diriku sendiri adalah, dunia literasi itu terlalu luas untuk dikotakkan. Kenapa harus membatasi diri di satu genre kalau sebenarnya kita bisa mengeksplorasi semuanya? Menulis itu soal berekspresi, soal menyampaikan apa yang ada di hati dan pikiran kita. Jadi, kenapa harus takut keluar dari satu jalur? Buat aku, menjadi penulis gado-gado adalah bentuk kebebasan. Aku nggak perlu merasa tertekan untuk terus menghasilkan karya dalam satu genre tertentu. Kalau hari ini aku pengen nulis cerita horor, aku gas. Kalau besok aku lagi pengen nulis tentang isu sosial, aku tinggal tuangkan pikiran. Dunia literasi memberiku ruang untuk jadi apa saja.
Di era sekarang, banyak orang mungkin berpikir kalau menulis itu harus menghasilkan uang banyak atau bikin kamu jadi terkenal. Jangan salah, aku juga nggak anti sama ide itu. Tapi buat aku pribadi, menulis adalah tentang passion, sesuatu yang bikin aku tetap semangat menuangkan karya, bahkan di hari-hari terberat sekalipun. Aku ingat banget momen pertama kali aku lihat karyaku menangin lomba penulisan naskah FTV, perasaan yang nggak bisa digambarkan dengan kata-kata. Rasanya seperti aku akhirnya berhasil menyampaikan sesuatu ke dunia, dan mungkin, di luar sana ada seseorang yang terinspirasi atau merasa terbantu karena karyaku. Itu jauh lebih berarti daripada sekadar angka atau popularitas.
Meski sekarang aku sering dikenal sebagai penulis horor, aku nggak pernah mau membiarkan personal branding itu menghalangi eksplorasiku di genre lain. Aku tetap seorang penulis gado-gado yang senang mencoba hal baru. Karena buat aku, personal branding itu harus jadi alat untuk memperluas jangkauan kita, bukan malah jadi tembok yang membatasi. Di dunia literasi, ada banyak jalan untuk sukses. Ada yang fokus di satu genre dan menjadi ahli di bidangnya. Ada juga yang seperti aku, yang memilih untuk menjelajahi berbagai sudut dunia penulisan. Keduanya sama-sama valid, selama kita menikmati prosesnya.
Buat kalian yang baru mulai menulis atau masih bingung mau fokus ke mana, pesan aku cuma satu, nikmatin aja prosesnya. Jangan terlalu pusing dengan label atau ekspektasi orang lain. Dunia ini penuh dengan peluang, dan menulis adalah cara kita untuk menjelajahi itu semua. Jangan biarkan kritikan membatasi diri untuk berhenti menulis, justru sebaliknya, harus lebih semangat lagi untuk menghasilkan karya yang lebih baik dan membuktikan diri kamu bisa!
Nggak ada salahnya jadi penulis gado-gado. Justru, dengan mencoba banyak genre, kalian akan menemukan apa yang benar-benar kalian cintai. Jangan takut untuk gagal, karena setiap kegagalan adalah pelajaran berharga.
Menulis adalah perjalanan tanpa akhir. Selama kalian mencintai apa yang kalian lakukan, kalian akan selalu menemukan alasan untuk terus berkarya. Jadi, jangan berhenti mencoba, jangan berhenti bermimpi. Dunia literasi adalah milik kalian untuk dijelajahi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H