Kadang kita suka mikir, kenapa sih hidup rasanya nggak pernah ngasih jeda? Baru aja selesai satu masalah, eh, udah dateng lagi masalah berikutnya. Yang bikin tambah absurd adalah ketika kita percaya banget sama kalimat, "Semua pasti indah pada waktunya." Kalimat itu sering banget dipakai buat nguat-nguatin hati, tapi malah bikin kita terjebak dalam harapan yang nggak realistis. Nunggu momen indah itu kayak nunggu kereta yang nggak pernah datang.
Di kenyataannya, hidup seringkali ngasih kejutan yang bikin kita mikir, "Habis gelap, datanglah mendung." Bukannya pelangi atau matahari cerah, justru kita malah dikasih tantangan baru sebelum selesai ngurus luka lama. Tapi, di situlah letak candanya hidup: nggak pernah kasih kita kesempatan buat bilang, "Tunggu, gue belum siap."
Kita Selalu Dipaksa Kuat Meski Belum Sembuh
Pernah nggak sih, ngerasa kayak dunia ini konspirasi buat ngetes kesabaran kita? Lagi berjuang sembuh dari satu luka, eh, malah dikasih ujian baru yang lebih berat. Rasanya nggak adil, kan? Tapi kalau dipikir-pikir, justru dari situ kita belajar hal penting, manusia itu ternyata lebih kuat dari yang mereka pikirkan.
Hidup nggak pernah nunggu kita siap. Hidup nggak bakal bilang, "Oke, gue kasih waktu lu buat healing dulu, baru deh nanti gue kasih cobaan lagi."Nope, hidup malah ngasih kita semua itu sekaligus. Awalnya memang berat banget, tapi kalau kita lihat dari sisi lain, mungkin ini cara hidup buat ngajarin kita cara bertahan. Karena, mau nggak mau, kita bakal tumbuh jadi lebih kuat.
Perjuangan Itu Capek, Tapi Nggak Ada Yang Namanya Sia-Sia
Jujur aja, perjuangan itu capek. Kadang pengen banget nyerah dan bilang, "Udah deh, gue nggak sanggup." Tapi kalau kita pikir ulang, setiap usaha yang kita lakuin itu nggak pernah benar-benar sia-sia. Ada dua kemungkinan dari sebuah perjuangan: berhasil atau belajar.
Kalau berhasil, jelas itu adalah bonus. Tapi kalau nggak, masih ada pelajaran yang bisa kita ambil. Misalnya, kita jadi lebih paham batasan diri, lebih tahu mana yang harus diperjuangkan dan mana yang harus dilepas.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health, orang yang hidup dengan pola pikir positif cenderung lebih bahagia dan punya tingkat stres yang lebih rendah dibanding mereka yang sering berpikir negatif. Penelitian ini juga menemukan bahwa orang yang optimis punya peluang hidup lebih panjang hingga 15 persen dibandingkan dengan yang pesimis.
Jadi, meskipun hidup bikin kita capek, kalau kita mencoba melihat sisi baik dari setiap situasi, kita bakal lebih bahagia dan punya energi lebih buat bertahan.