Lihat ke Halaman Asli

Ririe aiko

Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Membangun Sisi Spiritual Manusia

Diperbarui: 19 Oktober 2024   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Kita tidak dapat mengubah angin, tetapi kita bisa menyesuaikan layar perahu kita."

--- Aristoteles

-000-

Ada saat-saat dalam hidup ketika badai datang tak terduga. Kita bisa memilih untuk tenggelam dalam kegelapan atau menemukan secercah harapan dalam kekacauan.

Di sinilah positivity memainkan peran yang mendalam---bukan hanya sebagai perasaan meringan persoalan, tetapi sebagai kekuatan spiritual yang memberi makna di tengah segala ketidakpastian.

Positivity bukan sekadar harapan kosong; ia adalah pilihan sadar untuk mengubah luka menjadi pelajaran, untuk menatap jauh ke dalam kekacauan dan menemukan permata tersembunyi di dalamnya.

Tiga penelitian ilmiah utama mendukung pentingnya positivity dalam menciptakan kebahagiaan dan makna hidup.

Teori Broaden-and-Build dari Barbara Fredrickson menunjukkan bahwa emosi positif memperluas cakrawala pemikiran kita, memungkinkan kita untuk membangun sumber daya mental, sosial, dan fisik yang lebih kuat.

Seperti matahari yang menyinari bumi setelah badai, positivity memperkuat daya tahan kita terhadap tantangan yang mungkin masih datang.

Penelitian dari Harvard School of Public Health juga menemukan bahwa orang-orang yang memelihara pandangan hidup positif cenderung hidup lebih lama dan sehat.

Hati yang positif, seperti jantung yang kuat, mampu mengalirkan energi kehidupan yang stabil. Ketika kita menjaga pikiran tetap positif, sistem kardiovaskular kita pun ikut terlindungi dari kerusakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline