Lihat ke Halaman Asli

Ririe aiko

Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Ibu Rumah Tangga dan Tingginya Tekanan Mental

Diperbarui: 15 Oktober 2024   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi: id.pngtree.com

Peran seorang ibu rumah tangga kerap kali dipandang sebagai tugas yang 'biasa'. Padahal, di balik peran tersebut, terdapat beban dan tanggung jawab besar yang memerlukan kekuatan fisik dan mental yang prima. Ibu rumah tangga dihadapkan pada tuntutan peran ganda, yaitu sebagai ibu yang mengurus anak-anak, istri yang mendampingi suami, dan pengelola tugas-tugas domestik rumah tangga. 

Tidak sedikit dari mereka juga menjalani peran sebagai karyawan atau pekerja di luar rumah. Peran-peran yang saling tumpang tindih ini sering kali membuat ibu rumah tangga mengabaikan kesehatan diri sendiri, padahal kesejahteraan fisik dan mental seorang ibu sangat krusial dalam menjaga keseimbangan keluarga.

Dalam banyak kasus, ibu rumah tangga harus menjalani hari yang padat dan melelahkan. Pagi hari biasanya dimulai dengan menyiapkan kebutuhan keluarga, seperti menyiapkan sarapan, mengurus anak-anak yang berangkat sekolah, dan memastikan segala hal berjalan lancar di rumah. Belum lagi, jika seorang ibu memiliki peran ganda sebagai domestik either yang harus menjalankan tanggung jawab di luar rumah sebagai pegawai, karena harus ikut terlibat untuk mencari nafkah.

Tuntutan semua pekerjaan itu, tentu saja akan menambah beban fisik dan mental. Tekanan untuk menyelesaikan semuanya secara sempurna sering kali menyebabkan kelelahan dan stres. Jika kesehatan ibu tidak diperhatikan, dampak yang ditimbulkan bisa lebih serius, seperti penurunan daya tahan tubuh, stres berkepanjangan, depresi, hingga masalah kesehatan fisik lainnya seperti hipertensi atau penyakit jantung. 

Dalam sebuah sosial eksperimen yang dilakukan oleh tim peneliti dari Health Collaborative Center (HCC), ditemukan data skrinning kesehatan jiwa pada Ibu Rumah Tangga sebanyak 65 persen, angka ini cukup jauh bila dibandingkan dengan pekerja lainnya dan pegawai swasta. Melihat tingginya angka tersebut, penting untuk menjadikan kesehatan mental ibu rumah tangga sebagai prioritas utama yang perlu dijaga. Mengingat banyaknya aktivitas yang dilakukan setiap hari, seorang ibu memerlukan stamina yang baik. Mengabaikan kesehatan fisik bisa membuat tubuh rentan terhadap penyakit. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan fisik adalah dengan memastikan pola makan yang sehat dan seimbang, cukup tidur, serta rutin berolahraga.

Olahraga ringan, seperti berjalan kaki atau yoga, bisa menjadi pilihan yang baik. Olahraga tidak hanya membantu menjaga kebugaran tubuh, tetapi juga bisa menjadi momen bagi ibu untuk melepaskan penat. Selain itu, penting bagi ibu untuk rutin memeriksakan kesehatan secara berkala guna mendeteksi dini masalah kesehatan yang mungkin muncul.

Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga memegang peranan penting. Tekanan untuk menjalankan berbagai peran bisa membuat ibu rumah tangga merasa kewalahan, cemas, atau bahkan merasa gagal. Itulah mengapa penting untuk memberikan ruang bagi diri sendiri. Meluangkan waktu untuk beristirahat, bersosialisasi, atau melakukan hobi yang disukai dapat membantu menjaga keseimbangan mental. 

Dukungan dari keluarga, terutama pasangan, juga sangat berarti. Suami dan anak-anak perlu memahami bahwa ibu juga butuh waktu untuk diri sendiri. Pembagian tugas rumah tangga yang adil dan saling membantu akan meringankan beban ibu dan memberikan waktu lebih banyak bagi ibu untuk merawat kesehatannya, karena kesehatan Ibu adalah fondasi keluarga yang sangat mempengaruhi kesejahteraan seluruh anggota keluarga. 

Ibu yang sehat secara fisik dan mental mampu menjalani hari dengan lebih baik, mengelola rumah tangga dengan lebih efektif, dan memberikan dukungan penuh kepada anak-anak dan suami. 

Sebaliknya, jika kesehatan ibu terganggu, ritme kehidupan keluarga pun bisa ikut terganggu. Oleh karena itu, menjaga kesehatan ibu rumah tangga bukan hanya penting bagi ibu itu sendiri, tetapi juga bagi kesejahteraan seluruh keluarga. Seorang ibu yang sehat, bahagia, dan seimbang dalam menjalankan peran ganda akan membawa dampak positif bagi keharmonisan keluarga secara keseluruhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline