Bagi para pekerja kantoran yang tiap hari kerjanya full day, dari Senin sampai Jumat sibuk dengan urusan kantor, tentu sangat menantikan datangnya tanggal merah. Supaya bisa sekedar melepas lelah sejenak dari hiruk pikuk masalah pekerjaan. Alasan tersebut memang masuk akal, mengingat rutinitas pekerjaan sehari-hari yang terus berulang, kadang bikin kita stress juga. Pergi pagi ke kantor di saat badan masih butuh istirahat, dan pulang di malam hari saat tenaga sudah terkuras habis. Lemes, cape, mumet jadi satu, ibarat hp yang terus dipake tapi ga pernah di charge.
Bukan cuma rutinitas sebagai pegawai kantoran, saya rasa hampir semua orang pun akan merasakan lelah di satu titik, ketika mengerjakan rutinitas yang berulang. Apalagi yang menjadi ibu rumah tangga, seriously profesi yang menurut saya rentan banget dengan tingkat kegilaan. Why? Karena bisa dibilang ibu rumah tangga itu, nggak pernah ada liburnya! Bekerja satu kali dua puluh empat jam tanpa libur, tanpa cuti dan dispensasi sedikitpun, terkadang sakit aja para ibu alias emak-emak tetap harus kuat, karena operasional rumah tangga nggak bakal berjalan dengan baik kalau ibu nggak ada. Semua bisa dipastikan serba berantakan dan kacau balau. Nah, karena kondisi tanggung jawab para emak dirumah yang dituntut multi talent, dari harus bisa ngurus anak sampai angkat galon, jelas tingkat stress nya pun jauh lebih tinggi dibandingkan para bapak. Makanya nggak jarang para emak-emak ini hobinya ngomel, karena semua beban rumah tangga itu menumpuk dalam pikiran hingga rentan memicu sumbu emosionalnya. Makanya ngajakin emak-emak buat healing itu, jadi momen yang paling penting buat menjaga kesehatan mentalnya. Meskipun pada kenyataannya healing ke tempat wisata bisa bikin jadi tambah pusing karena macet, tapi setidaknya bisa meredam stress dari rutinitas yang sangat melelahkan secara fisik dan mental.
Zaman sekarang itu bukan cuma kesehatan fisik yang harus kita jaga, tapi juga kesehatan mental. Karena perasaan ibu yang bahagia itu sangat mempengaruhi berjalanannya rumah tangga dengan bahagia. Dalam sebuah penelitian aja bahkan disebutkan bahwa ibu yang bahagia akan menumbuhkan anak yang bahagia, jadi para suami harus paham betul hal-hal apa saja, yang sekiranya bisa membuat perasaan istri bahagia di rumah. Kadang suami mikirnya kejauhan, padahal para istri diringankan pekerjaannya di rumah aja udah seneng banget, apalagi diajakin pergi liburan. Jadi buat para ibu, meskipun pada kenyataannya liburan bikin macet-macetan di jalan, bikin sibuk nyiapin bekel ini itu buat toddler yang masih kecil, tapi setidaknya liburan itu bisa menjeda kelelahan sejenak dari emosi yang memuncak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H