Puisi: Tanya pada Parit yang Bening
Diperbarui: 20 September 2022 08:03
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Ilustrasi by pixabay | sebuah parit yang ada di sebuah kastil
Saat jari jemari kaki ku sematkan lonceng bising, ku jadi tak bisa bergerak sesuka hati
Menyongsong masa depan itu begitu membuatku terenyuh, tertegun sekaligus harus segera tersadar
Maka dari itu, aku ber tanya pada Parit yang bening?
Benarkah sesulit itu?...
Terpelanting jauh sesaat saat ingin menggapainya, tetapi sejenak mengatur strategi untuk meniti setiap menit setiap detiknya
Oh,....
Seketika, bergumam...
" Menyapa dan berkelana kesana kemari, menyingsing arum jeram yang bisa saja menghantam bertarung dengan sepi.
Cermin, dan bilik kamar hingga sela sela dapur, ingin sejenak ku jelajahi...
Bersendau gurau...
Bercengkrama merakit asal yang hampir rapuh,...
Di pagi ini?
Sekali lagi... ingin ku "Tanya kepada parit yang bening ". Catat diseberkas ini dahulu,..
Sebelum di arsipkan
*****Semarang, 20/09/2022*****