Lihat ke Halaman Asli

M. ERIK IBRAHIM

🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿

Puisi: Paus

Diperbarui: 30 Juli 2022   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi by Pixabay oleh KTDesign_Studio

Beluga, bungkuk, hingga orcha. Nama nama yang di indah bukan?... 

Indah lagi mengganas. Terselubung arti bagi orcha untuk bersemedi dan ramah pada orang orang disekitarnya. 

Saat ku jajaki dan ratapi senja dilautan ini, mengapa mentari memagut wajah yang sayup-sayup ini

Paus. Manakala kau terjerembab dan terkungkung oleh zaman. Terkulai tak berdaya mengapung. 

Lihatlah cakrawala itu, tetap lah bersemayam dan berkelana dilautan lepas. 

Mataku, mataku takjub membias keindahan mu yang diciptakan Tuhan yang Maha Agung

Dititian jelaga ini, aku tetap menantimu, memandangimu dari kejauhan

Sabang sampai merauke, terdegup hati untuk menyelami

Ku tepatri ingin berpaling pada bintang kecil sejenak. Jangan kau cemburu

Ku akan bertanya sekilas pada awan, angin, lautan, " Pantaskah, Paus ku jaga di lumbung padi sana, agar ku bisa bercengkrama?.. '

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline