Lihat ke Halaman Asli

M. ERIK IBRAHIM

🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿

Puisi: Jungkat-jungkit

Diperbarui: 21 Juli 2022   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

M. Erik Ibrahim| Ilustrasi Foto by Pixabay

Bagaimana awan bertanya pada ilalang dan hiruk pikuk yang menimpanya. Sketsa Dahulu

Kehidupan nya begitu kalut---Bisa saja bahagia setinggi pencakar langit---bisa saja terpuruk seperti jurang kebinasaan.

Namun bisa juga---tetiba awan dan tangisan menggunturnya---menderanya tiba tiba bagai tersayat sayat diatas titian asa gayung bersambut. 

Jungkat-jungkit---Pertanda masalah menghujam begitu pelik nan menderu kalbu hingga membuat raga terkecik

Apalah daya...? 

Skenario sang Pencipta senantiasa harus terpatri dan tertanam dalam diri

" Bahwa "

Nestapa waktu yang mengarungi hidupmu---kau bisa melewati nya

Lihatlah, jam itu masih terpaku diatas dinding, menyemangati mu dalam bilik kamar beralaskan dipan dipan peristirahatan mu


Untuk... 

Membantu mu merajut asa dalam poros kehidupan yang tersisa

Mungkin---Mungkin---tak bisa terulang kembali, tidak bisa diputar lagi kebelakang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline