Lihat ke Halaman Asli

M. ERIK IBRAHIM

🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿

Cerpen: Persaingan Sengit 2 Kembang Desa Berujung Bencana

Diperbarui: 27 Juni 2022   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pixabay.com/id/photos/matahari-terbenam-manusia-bayangan-2243999/

Entah apa yang membuat kedua hamba sahaya ini berseteru dan bergaduh perihal pria yang ia idam idamkan sepanjang detik waktu berjalan.

Sekartaji dan Roro Ayu---dua perempuan yang sama sama disebut kembang desa di negeri alam buana sana. 

Dewi... Ialah sebutan kedua perempuan yang disematkan dengan penuh kehati hatian dan bukan sembarang orang. 

Seperti hari ini. Kedua kembang desa berparas cantik jelita tertarik pada pria gagah perkasa dengan tampang rupawan penuh kesederhanaan. 

Iri dengki...! Rupanya semakin matahari menyongsong sampai ke ubun ubun Dewi Sekartaji, begitu pula ia iri dengan Dewi Roro Ayu. 

Berbagai cara---penuh kenekatan dan mengalihkan pertimbangan. Berbagai cara lakukan. 

Mata elang pria muda itu terpana melihat ketulusan hati ayu dan ia mencoba meminangnya. 

"Bagaimana cara aku menyingkirkan Roro Ayu agar leluasa kudapati pria pujaan ku itu?..."

Ujarnya Dewi Sekartaji yang penuh ke dendaman dan kalang kabut. Dan rupanya penuh kegigihan dan ulet merencanakan sesuatu. 

Tampaknya ia buta dan enggan bersyukur apa yang dimiliki sekarang. 

Pelet...! Bertandang lah ia ke rumah orang pintar harap harap memberi petuah dan Ramuan ramuan. 

Komat... Kamit... Mantra... Mulut membaca mantra. Jompa jampi, mata terpejam dan dihayati dengan kalbu senantiasa sakral terkabul

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline