Di Gubuk Tua
Kegerahan nan panas menderai hati malin kundang
Ke guncangan kalbu nan ia alami sudah tak terbilang
Angan angan ia menggerutu tuk bisa bergelimang harta
Seolah Bibir mungilnya tak bisa bungkam kepada bundo nya
"Bundo, sanubari ini tak tahan lagi dengan jeratan kemiskinan ini"! Ujar malin
Puisi Sedih : Serpihan Kesedihan
Di Depan Teras Gubuk Tua
Hati bundo malin bagai terenyuh dan bercucuran air mata
Nak, bundo menyanggupi keputusan mu! Ucap bundo dengan kepala mengangguk
Malin bergegas pergi dengan kalbu Sumringah
Tapi sebaliknya, bundo malin terenyuh sedih dan berat hati melepasnya