Lihat ke Halaman Asli

Tidak Ada Yang Namanya KPSI Lover

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sudah lama saya mengamati kanal bola kompasiana ini. Sejak awal kisruh di tubuh PSSI saya sudah sering mengamati artikel dan comment yang ditulis oleh ISL LOVER (bukan KPSI LOVER atau BAKRIE LOVER loh ya!!).
Mereka para ISL LOVER teramat sangat mencintai TIM KESAYANGANnya masing-masing.
Saya sendiri tak memiliki KLUB KESAYANGAN di LIGA TERJEGEEEER dan TERHEBAT DUNIA AKHIRAT karena dari liga tersebut tak pernah memberikan sumbangsih apa pun bagi TIMNAS INDONESIA, yang ada hanya kerusuhan antar suporter (karena cinta buta) atau karate ala pemain BINTANG ISL.

Yaaa cuma itulah kelebihan dan kehebatan liga TERJEGEEER seDUNIA AKHIRAT. Saya sendiri heran dengan fenomena yang terjadi saat ini, para ISL LOVER begitu membenci pengurus PSSI dibawah komando Prof. Djohar Arifin bahkan mereka tak segan-segan memberi julukan para pemain TIMNAS yang saat ini mempersiapkan diri untuk mewakili Bangsa INDONESIA diajang PIALA AFF dengan sebutan TIMNAS ABAL-ABAL atau TIMNAS TARKAM. Hmmm, dimana hati nurani para ISL LOVER yang menghina saudara sebangsa dan setanah airnya sendiri seperti itu??? Apakah karena para pemain pujaan kalian tidak berada dalam TIMNAS INDONESIA sehingga kalian dengan begitu mudahnya merendahkan para punggawa TIMNAS yang SYAH??

Klub ISL hanyalah sebuah klub yang mewakili suatu daerah yang berada dalam wilayah regional bangsa INDONESIA.

Jangan butakan mata hati dan pikiran kalian hanya karena pujaan kalian tak diikut sertakan sebagai punggawa TIMNAS. Tetap dukunglah TIMNAS INDONESIA dan jangan menghina IRFAN BACHDIM Cs dengan sebutan pemain TARKAM. Karena merekalah para pejuang yang berusaha mengharumkan nama bangsa kita di ajang PIALA AFF.

STOP CINTA BUTA

DUKUNG TIMNAS yang SYAH..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline