Dina menatap kosong ke buku di meja.
Angka merah dari tes sebelumnya masih terpatri di benaknya.
Dia kecewa tidak hanya pada dirinya sendiri, tetapi juga pada semua mimpinya, yang tampak semakin jauh.
Malam itu, ibunya masuk ke kamar dengan membawa teh hangat.
``Mengapa gelap sekali?
'' tanya sang ibu dengan lembut.
Dina menarik napas dalam-dalam.
"Aku merasa tidak mampu, Bu.
Aku sudah belajar, tapi nilaiku masih jelek.
" Ibunya tersenyum.
"Tahukah kamu, Dinah?