Lihat ke Halaman Asli

Korban Ghosting atau Kena Prank Ghosting?

Diperbarui: 10 Maret 2021   12:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kehidupan tanpa cinta bagaikan sayur tanpa garam, bagaikan mobil tanpa bensin. Menjadi tak berguna. Jika sayur tanpa garam akan menjadi hambar begitu pula mobil tanpa bensin tidak bisa berjalan. Tidak ada cinta dalam hidup seseorang akan menjadi kurang, menjadi hampa. Manusia dilahirkan untuk hidup bersama dengan orang yang dicintainya karena manusia tidak akan bisa hidup seorang diri tanpa penolong disampingnya. Tentu menjadi tidak berlaku apabila seseorang memutuskan untuk melajang seumur hidupnya tapi tetap saja dia butuh bantuan orang lain dalam hal bekerja dan sebagainya. 

Bagi pasangan muda mudi atau yang sedang dilanda asmara akhirnya berpacaran, semua akan dirasa indah. Seolah olah dialah satu satunya yang bisa menghibur dan mengisi kekosongan hati. Pendamping hidup sampai mati, begitulah saat berpacaran seolah olah dunia hanya milik berdua. 

Namun setelah rasa cinta benar-benar tertanam di hati dan rasa sayang sudah tumbuh dihati, tak disangka pasangan tiba-tiba hilang kabar. Ada juga yang masih PDKT eh tiba-tiba kandas ditengah jalan padahal belum jadian atau belum pacaran. Padahal udah berharap banget dengan si dia. Siapa nih yang pernah mengalaminya? tentu ada banyak orang yang mengalami termasuk si penulis dan pembaca tulisan mengenai "korban ghosting".

Pertama mendengar istilah ghosting, pada binggung atau malah kurang paham? Nah, ghosting adalah bahasa Inggris yang artinya bayangan. Jadi istilah ghosting sudah viral dan ramai menjadi pembicaraan di media sosial  Dimana seseorang yang lagi sayang-sayangnya tiba-tiba ditinggal, ada yang lagi pdkt dan sudah sangat berharap tiba-tiba tinggal chatingan yang menjadi kenangan. Jadi, ghosting cuma bayang-bayang yang hanya menjadi bayangan dalam hidup dan tidak akan menjadi nyata. 

Sebelum aku menulis hal ini, aku pun mengalaminya. Entah ada salah paham atau memang diriku menjadi korban ghosting. Itu masih menjadi pertanyaan dalam diriku. Jadi ceritanya aku lagi pdkt dengan seseorang malah aku udah kenal orangtua dan keluarganya. Entah karena apa tiba-tiba dia hipang kabar. Aku chat WA, mesenger, tidak ada balasan. Jadi heran dan aku merasa menjadi korban ghosting. Percintaan anak muda yang gagal. Aku masih berharap padanya, namun aku menjadi malu karena tidak ada balasan ketika aku mencoba membangun komunikasi lagi dengannya. Akhirnya, aku memutuskan untuk sekedar like dan say hallo lewat instagram dan facebook. Sedih ya ceritaku yang memiliki harapan bisa pacaran dan suatu saat bisa menjadi pendamping hidupnya, eh malah kena ghosting. Entah aku ini korban ghosting atau prank ghosting? Kasian deh diriku ini yang menantikanmu. 

Erigovina Arauna

Timor Tengah Selatan, 10 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline