Lihat ke Halaman Asli

Warna Kehidupan

Diperbarui: 23 Februari 2021   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lifestyle.kompas.com

Sejak meninggalkan kampung halaman dan menetap ditempat yang baru, banyak pengalaman hidup sendiri dan jauh dari keluarga. Kalau dulu, setiap bangun tidur semua sudah tersedia makanan, serta hendak melakukan aktifitas apapun rasanya aman-aman saja. Berbeda dengan saat ini,  harus berjuang agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Asal bisa makan saja sudah bahagia. Banyak pengalaman berharga ketika hidup jauh dari keluarga. Pengalaman tersebut menjadi suatu pelajaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Semua peristiwa yang terjadi tentunya sangat membekas dihati dan menjadi kenangan indah dalam hidup untuk diceritakan kepada anak cucu nantinya.

Pengalaman tersebut kadang bahagia, sedih bahkan kecewa, semua dirasakan sendiri. Bahagia karena banyak teman-teman baru, bahaggia karena mendapat pekerjaan bahkan sedih harus kehilangan teman dan saudara, sedih karena harus memikirkan tempat tinggal serta kecewa karena teman atau sahabat yang sudah dipercaya malah menyalahgunakan kepercayaan. Tentu banyak hal lainnya yang pernah dihadapi. Itulah warna kehidupan. Ada kalanya senang, ada kalanya untuk bersedih.

Hidup jauh dari keluarga membuat hidup lebih kuat menghadapi tantanga. Meski kerinduan kepada orang-orang, teman, keluarga tak bisa lagi dibendung. Namun sebaliknya, tidak mau berpisah dari orang-orang baru yang mengisi kekosongan hati.

Ada kalanya merasakan bosan dengan aktifitas yang dilakukan. Bingung melakukan segala sesuatu. Sungguh hidup dalam bayang-bayang yang kemana harus terus mengikuti.  Jika tidak melibatkan Tuhan dalam hidup ini, mungkin kemana arah langkah kaki menjadi tak karuan. Hidup penuh warna, kadang senang tapi kadang sedih dan harus menangis untuk melampiaskan segala kesedihan hati yang tak bisa dibendung.

Hidup penuh lika-liku dan tetap harus berjuang untuk kuat dan menghadapinya. Karena selama masih hidup, segala hal akan datang  entah itu baik dan buruk harus bisa diterima dan dijalani. Jika hal baik yang datang maka belajar untuk terus mempertahanlan. Jika hal buruk yang terjadi maka terus belajar serta menjadikannya pelajaran hidup untuk membawa kehidupan lebih baik. Dan bersyukur dalam segala hal itulah kunci utama dalam menjalani warna kehidupan yang terkadang cerah, pudar bahkan gelap. Sehingga dengan bersyukur dapat  terus membimbing mengarahkan langkah pada jalan hidup menuju bahagia abadi.

Erigovina Arauna

Soe, 23 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline