Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental Saat New Normal

Diperbarui: 8 Juni 2020   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: chd.heartresearch.org.uk | Olah pribadi

"Kesehatan itu mahkota, tak bisa merasakannya kecuali orang sakit."

-anonim-

Dalam menjalani aktivitas kehidupan New Normal, tidak hanya kesehatan fisik saja yang harus dijaga, kesehatan mental pun tetap harus diperhatikan. Keduanya, baik kesehatan fisik atau kesehatan mental sama-sama penting. 

Menjaga kesehatan itu ibarat menjaga sebuah karir dalam kehidupan atau memegang tanggungjawab dalam sebuah amanah. "Taking care of your mental and physical health is just as important as any career move or responsibility", ungkap Mireille Guiliano.

Menjaga kesehatan fisik dapat dilakukan dengan berolah raga secara rutin dan bergaya hidup sehat. Jogging, bersepeda atau sekedar jalan-jalan santai di sekitar rumah, itu bisa tetap menjaga badan selalu bugar. Sedangkan kesehatan mental itu diperoleh melalui kestabilan jiwa yang diliputi dengan kebahagiaan dan rasa aman.

Tentang kebahagiaan, ada sebagian orang mengukur kebahagiaan itu dari sedikit banyaknya harta yang ia miliki. Persepsi semacam itu adalah persepsi yang keliru. Bannyaknya harta bukan jaminan seseorang menjadi bahagia dan sebaliknya, sedikit harta tidak lantas membuat seseorang menderita.

Bukan berarti kaya harta itu tidak penting, agama pun tidak melarang seseorang menjadi orang kaya. Hanya saja kaya harta bukan satu-satunya cara untuk berbahagia. Ada yang lebih berharga dari sekedar kaya harta yaitu kesehatan, tentunya sehat fisik (jasmani) dan sehat mental (rohani). Kesehatan ini lah yang akan menghantarkan manusia kepada kebahagiaan.

''Tidak ada salahnya seseorang memiliki kekayaan asalkan dia tetap bertakwa. Akan tetapi, bagi orang yang bertakwa, kesehatan lebih baik daripada kekayaan. Selain itu, hati yang bahagia (thibin nafs) adalah bagian dari (kenikmatan) surga", demikian sabda Rasulullah SAW.

Kebahagiaan itu permasalahan batin (hati) dan pikiran. Semakin seseorang pintar mengolah hati dan pikirannya, ia akan dengan mudah mendapat kebahagiaannya. Hati yang lapang dan pikiran yang tenang akan membawa kekuatan dan kepercayaan diri. Pikiran tenang sangat penting untuk kesehatan mental. "Calm mind brings inner strength and self-confidence, so that's very important for good health", ujar Dalai Lama

Pikiran yang positif juga sangat baik untuk kesehatan mental. Pikiran positif membentuk sistem imun dari dalam tubuh. Sehingga orang yang bepkiran positif cenderung kebal dengan penyakit. 

Farmasi terbaik dan paling efisien adalah di dalam sistemmu "The best and most efficient pharmacy is within your own system", ungkap Robert C. Peale. Pikiran positif menjadikan pikiran menjadi tenang, sehingga tingkat stres/emosi menurun dan logika/pikiran rasional bisa berfungsi kembali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline