Lihat ke Halaman Asli

Perlukah Tulisan 'Sindiran' (Lama) Ditutup?

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebuah komentar mampir di tulisan blog saya. Tulisan itu sudah lama saya publish, tepatnya 30 Januari 2008 lalu. Setelah membaca komentar tersebut, saya (dan mungkin Anda pernah menulis sindiran) berpikir begini, "Apakah perlu tulisan kita berupa sindiran atau kritikan terhadap seseorang atau kepada lembaga publik yang sudah lama dipublish, kemudian ditutup?" Di era teknologi social media seperti sekarang ini, rasanya tidak ada celah menutupi kekurangan sebuah lembaga publik atau perusahaan yang memiliki banyak customer. Seorang pengguna HP memakai provider A, misalnya, sewaktu ia sedang berkomunikasi dengan client-nya, tiba-tiba sinyal blank dan komunikasi terputus. Merasa dirugikan, ia kemudian menyinggung dan mengatakan bahwa provider A tidak bagus dan disebarkan kepada teman-temannya di social media. Nah, apakah si provider tersebut hanya diam saja disebut-sebut 'kurang baik' di social media? Lalu, bagaimana jika keluhan itu diceritakan dan ditulis detail di blog? Apalagi tulisan yang bernada 'sindiran' itu akan selalu muncul, jika (kebetulan) ada orang yang hendak mencari di Google yang terkait dengan perusahaan tersebut, justru yang ditemukan dan dibaca lebih dulu adalah tulisan keluhan atau 'sindiran'. Sudah pasti ini pencitraan negatif bagi perusahaan itu bukan? Hingga sampai ini saya belum berniat menutup tulisan tersebut. Saya malah berharap, setelah kemunculan tulisan saya tersebut dan dibaca orang yang berkepentingan di sana, bisa menanggapinya dengan bijak. Bukan justru melarang menulis 'sindiran' seperti yang saya tulis di blog. Sumber foto dari sini




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline