Lihat ke Halaman Asli

Erick Tan

Pengamat Penelusur Pelurus Sejarah

Dan Muncullah Segenap dari Apa yang Tidak Pernah akan Kita Suka, Itulah Hidup!

Diperbarui: 29 Maret 2019   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

picdeer.com/kenfathjonathan

Bila kita mencari cari arti apa dan bagaimana hidup dan sebuah kehidupun kita ini. Takan habis sampai tutup usia manusia itu sendiri. Setiap detik nya semua bisa berubah seiring apa yang telah kita lakukan, baik atau buruk, berguna atau tidak. Sampai individu tersebut menyatakan menyudahi pencarian dan memberlakukan apa yang terbaik dan yang seharusnya menjadi bermanfaat untuk segenap hidup dan isi alam ini.

Mencari arti tidaklah lebih baik daripada memberi arti. Karena mencari tidak akan pernah sampai pada kesudahan yang akan kita sebut ujung. Namun ketika kita memilih memberi arti atau memaknai kita telah sampai ujung tanpa harus susah susah mencari nya. 

Namun pertanyaan nya arti yang bagaimana yang akan kita berikan pada hidup kita yang hanya sekali ini. Sebuah hal kecil yang membawa banyak manfaat untuk semua lingkup kecil kita atau yang lebih luas lagi, atau kita akan dikenang dengan nisan yang label terburuk sampai anak cucu kita. 

Tentu semua nya seleksi alam juga berpengaruh dan mengejewantah. Isi dunia yang penuh dengan kepalsuan yang jelas dimata kita bahwa apa itu surga nya ternyata neraka yang sebenarnya dan sebaliknya. Namun seiring tuntutan hidup yang kita buat sendiri tidak mampu kita hindari begitu saja hingga kita mau menyadari dan merubah semua itu menjadi lebih baik dengan segala resiko dan kenikmatan nya.

Kecil begitu polos, penuh riang dan kegembiraan, menghilang begitu saja ketika kita beranjak dewasa dan harus melangkah lebih jauh kembali. Remaja menentukan langkah selanjut nya dalam pencarian itu, salah akan menghasilkan penyesalan bagi mereka yang tersadar. 

Atau bahkan menikmati kesalahan dan terjerumus tanpa ada niat tuk berenang menepi keluar. Sesaat usia telah menginjak matang dan dunia menyebutnya dewasa meski sebenarnya kita tidak akan pernah dewasa, karena sebuah kedewasaan adalah pilihan yang kita pilih sendiri dengan mutlak penuh kesadaran sejalan dengan kita memberi arti hidup kita dan bukan terus mencari cari apa arti hidup kita ini.

Himpitan duniawi terus menggerus setiap nafas kita, hingga sisi sisinya tiada mampu menolak. Di hantam membabi buta kanan kiri depan belakang atas bawah, musuh teman, sahabat orang tua, kerabat dan saudara. Semua berbeda dan sangat berbeda. 

Pasangan hidup yang kita pilih terkadang ikut membuat langkah ini begitu semakin runyam dan salah kaprah. Beruntung yang mempunyai pasangan yang mampu serarah sejalan dalam kebaikan yang biasanya mereka ini adalah para penjaga hati dan ukhuwah.

Tak sedikit yang mendapat pasangan yang merongrong kita agar terus memproduksi pundi pundi uang bahkan mempengaruhi dan mengorek ngorek harta warisan yang lebih parah nya disaat orang tua kita masih hidup, sungguh manusia yang bukan manusia karena mereka ini tidak punya "wi" dalam namanya yang dapat kita sebut manusia-wi. Karena seluruh perilaku nya tidak akan pernah mencerminkan itu sampai masa nisan nya tertancap di tanah.

Kita tertawa riang, saling berkeluh kesah dan membantu dalam ruang lingkup yang kecil, menyapa ayah dan bunda menapak bersama. Tidur bersama bermain bersama dan saling menjaga dalam ikatan saudara. Seiring waktu semua itu musnah, tatkala masing masing telah berpasangan sendiri dan tidak semua pasangan dapat membantu kita melanggengkan ikatan persaudaraan ini hingga akhirat nanti. 

Apakah ini rahasia bahwa Alloh selalu membuat kita ingat bahwa saudara kita yang sebenarnya adalah sesama muslim tanpa menyebut saudara sekandung yang nyatanya banyak fakta mereka lebih menyukai bercerai berai akibat keserakahan duniawi, allohuallam. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline