Lihat ke Halaman Asli

Harbolnas dan Kegembiraan Berjamaah

Diperbarui: 12 November 2019   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Mulai tahun 2012, Harbolnas atau hari belanja online nasional diyakini selalu ditunggu-tunggu oleh para pembeli dan yang tidak niat beli. Begitulah faktanya, hari yang diinisiasi oleh perusahaan-perusahaan e-commerce di Indonesia untuk mendorong dan memberi edukasi kepada masyarakat bahwa ternyata belanja online itu mudah dan aman, ternyata bikin orang ketagihan belanja. Awalnya tidak ada niat beli, cuma karena harganya bikin histeria membuat gatel mata.

Harbolnas yang identik dengan akronim 12.12 membawa demam yang tak berkesudahan. Sehingga muncullah 11.11, 10.10, 9.9 dan akhirnya kita sebagai pembeli akan menerima dengan pasrah dan bahagia di setiap tanggal yang sama dengan bulannya terjadi Harbolnas. Siapa takut!

Kita tengok data capaian Harbolnas dari tahun ke tahun yang saya kutip dari katadata, angkanya sungguh fantastis. Di edisi perdana tahun 2012 meraup Rp 67,5 miliar, lalu 2013 capai Rp 740 miliar, lanjut di 2014 menghasilkan transaksi Rp 1,4 triliun, 2015 capai Rp 2,1 triliun, lalu 2016 capai Rp 3,3 triliun, di 2017 menggila lagi hingga meraup Rp 4,7 triliun dan 2018 lalu berhasil raup Rp 6,8 triliun. Bisnis macam apa yang sehari bisa bukukan transaksi triliunan?!

Di Harbolnas teranyar, meskipun belum dirilis berapa capaian transaksinya. Namun, baru satu online shop yakni Bukalapak saja ada 2 juta transaksi selama 1 hari (sumber: bisnis.com).

Promo gila-gilaan di Harbolnas ini bikin warga online kalap. Entah apa yang merasuki kami, belanja 250 ribu cuma bayar 100 ribu udah sama ongkir.

Memang ya, online shop ini pandai buat kami bahagia berjamaah, termasuk saya.

Ketika 11.11 sudah masuk senja di limit akhir, plus ditambah hasutan teman kantor, jari-jari mendadak gatal, memanas dan segera buka online shop Lazada. Setelah scroll sana sini memantau ada barang apa saja yang kena efek 11.11. Sampai mikir berkali-kali "saya mau beli apa ya?", scroll lagi, pantau lagi. Saya gak menemukan barang yang mau dibeli karena memang gak ada yang mau dibeli. Tapi, karena ranumnya diskon yang cetar membahana, ada tiga barang titipan istri akhirnya dibeli: fast charger, kabel aux kamera mirrorless dan charger mobil.

Dan saya hanya menghabiskan duit Rp 27.200 dari yang seharusnya Rp 134.900 atau hanya membayar 20% dari nilai yang harus saya bayar gara-gara dapat double voucher dari Dana Rp 75 ribu dan bebas ongkir Lazada. Ini semua bermula sejak beberapa minggu sebelumnya instal aplikasi Dana yang sedang tren dikalangan milenial sebagai dompet digital pengganti dompet kulit yang bikin duduk berasa beda tinggi antara kanan dan kiri. Belum soal drama ketinggalan dompet pas makan siang.

Maka, nikmat apalagi yang harus dicari kalau bahagia belanja online sudah berjamaah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline