Lihat ke Halaman Asli

Pertanian Itu Modern dan Kekinian

Diperbarui: 26 November 2018   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Era milenial saat ini semua serba digital dan instan. Generasi muda pun lebih banyak menyukai kegiatan-kegiatan yang praktis dan modern. Dari mulai transportasi, makan, hingga belanja kebutuhan sehari-hari, semua serba online.

Generasi milenial sudah biasa dimanjakan dengan berbagai fasilitas modern sehingga budaya lama yang seharusnya dilestarikan malah cenderung dianggap kuno dan gak kekinian banget. Makanya saat ini banyak orang mengembangkan hal "kuno" itu menjadi kekinian, salah satu misalnya kayak pertanian berbasis online.

Segala pemikiran tadi akhirnya bikin seorang alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) Cecep M Wahyudin membuat aplikasi digital dinamakan Etanee. Cecep sengaja bikin aplikasi tersebut biar aktivitas jual beli hasil pertanian gak lagi terbatas tempat dan waktu. Semua bisa diakses kapanpun, canggih!

Ada lagi aplikasi agrabisnis lain yang juga gak kalah inovatif yaitu Tanijoy. Dibuat untuk vantu para petani dalam hal permodalan. Tanijoy juga buka peluang yang ingin bertani tapi gak punya waktu, yaitu dengan cara menjadi pemodal lalu nantinya akan disalurkan ke petani.

Berbagai inovasi mengikuti perkembangan zaman tersebut seharusnya bikin generasi milenial lebih melirik pertanian yang juga bisa jadi ladang bisnis, ya kan? Apalagi pertanian Indonesia punya potensi yang cukup besar dan menjanjikan jadi lumbung pangan dunia di 2045.

Kementerian Pertanian (Kementan) pun mendukung digitalisasi di sektor pertanian. Kementan terus mendorong generasi masa kini biar terus kenal sama hasil tani produk negara sendiri. Kan judulnya, dari kita, untuk kita.

Kementan ngadain acara Agri Vaganza 2018 yang rangkaian acaranya ada bazzar dan diskusi, dimulai dari tanggal 23 November 2018-24 November 2018. Agri Vaganza adalah pesta tani yang dibuka selama dua hari, melibatkan ratusan pelajar dari banyak sekolah di Jabodetabek dan gak lupa pengusaha muda dari berbagai daerah di Indonesia juga diundang loh.

Emang udah seharusnya pemerintah turut serta dalam era digitalisasi sekarang karena gak semua orang paham teknologi. Apalagi para petani yang kebanyakan ada di desa harus mulai banyak dikenalkan alat pertanian modern hingga pemasaran yang serba digital.

Tapi tenang guys, sejak 2015 ternyata Kementan udah kasih bantuan alat mesin pertanian modern dalam jumlah yang gak sedikit. Tahun 2015-2017 aja alsintan telah dibagikan ke petani masing-masing berjumlah 157.493 unit, 110.487 unit, dan 321.000 unit yang bisa dibilang naik lebih dari 600%, wow.

 Jadi gimana guys, masa masih gak tertarik menekuni bidang pertanian? Masih mau bilang pertanian itu kuno?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline