Lihat ke Halaman Asli

Terang Dunia

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

http://xcavator.net Yah...begitulah, artikel ini ditulis saat mata saya saat ini (jam 03.00 sekian) masih melotot. Terang Dunia, sesuai nama judulnya mempunyai fungsi menerangi dunia di sekitarnya. Tentunya menerangi di kegelapan. Kegelapan sendiri tidak hanya berarti orang jahat, kriminal. Namun orang yang belum menerima kasih ALLAH, seperti pengamen jalanan di bis kota, pengemis di kereta ekonomi, penghuni kolong jembatan. Intinya mereka yang selama ini jiwanya terhilang, yang mungkin memiliki anggapan bahwa dirinya tidak dikasihi oleh Sang Pencipta karena kesengsaraan yang melanda, yang merasa 'kesal' kepada TUHAN dan berkata : "TUHAN kok saya hidup begini sih!!! Di saat yang lain kebingungan memilih baju yang dipakai, saya malah tidak punya baju, di saat yang lain bingung mau makan siang apa, saya justru belum makan dari kemarin." Selama ini mungkin prinsip kita adalah menjadi terang di lingkungan keluarga, lingkungan kerja, Rumah Ibadah (tentunya). Tidak ada yang salah dengan hal itu. Namun sebenarnya di luar sana, ada orang-orang yang hendak TUHAN pertemukan dengan kita -langsung secara tatap muka, agar kita dapat memberikan sentuhan kasih TUHAN kepada mereka, asal kita mau aktif mencarinya. Namun maukah kita mencarinya? Mungkin diawali dengan kegiatan di akhir pekan ini menggunakan bis umum atau kereta ekonomi? Sumber : http://maribermakna.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline