Lihat ke Halaman Asli

Mari Mengenal Tentang Hybrid Working, Yuk Simak!

Diperbarui: 20 Desember 2021   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wabah pandemi COVID-19 yang tengah terjadi saat ini telah mengubah banyak hal dalam kehidupan dan menghambat berbagai sektor di dunia termasuk di Indonesia. Berbagai macam aktivitas yang dilakukan di luar rumah menjadi terhambat terutama bagi para pekerja perusahaan. Pandemi telah mengubah cara bekerja. Dulu para pekerja akan bekerja dari pagi hingga sore di kantor, kini terdapat era baru yang memberlakukan model bekerja hybrid working. Melihat resiko yang tengah mengintai, pemerintah memberlakukan kebijakan untuk para pekerja perusahaan agar bekerja dari rumah atau work from home (WFH) yang membuat para pekerja mau tak mau harus bisa beradaptasi dengan sistem kerja yang baru. Perusahaan harus mengatur ulang strategi yang efektif agar keselamatan para pekerjanya terjamin dan operasional perusahaan tetap berjalan lancar yaitu dengan menerapkan sistem hybrid working.

Hybrid working dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang pengerjaannya tidak dikaitkan dalam tempat khusus. Dengan kata lain, pekerja dapat mengerjakan tanggung jawab pekerjaannya dengan diberi kebebasan tempat bisa dimana saja mengerjakannya. Perusahaan memberikan keleluasaan kepada para pekerjanya untuk bekerja dari mana saja. Adanya pandemi ini membuat tren tersendiri, konsep yang menggabungkan bekerja dari rumah dan dari kantor ini makin populer. Dimana konsep kerja yang sudah lama, kini kembali diberlakukan demi kesehatan para pekerja. Perusahaan akan tetap menentukan hari-hari tertentu untuk para pekerjanya  masuk ke kantor, demi menunjang pekerjaan yang dilakukan dari rumah. Biasanya jadwal masuk kantor tersebut digunakan untuk mentoring, mengambil kelengkapan berkas, dan pengembangan diri para pekerjanya. Selanjutnya para pekerja dapat mengerjakan pekerjaannya dirumah atau di tempat mana saja. Hybrid working dibagi menjadi dua model, diantaranya model sinkron dan model asinkron.

Model sinkron merupakan model hybrid working yang terjadi secara real time dan pekerja diminta untuk memberikan respond dan tanggapan sesuai bagian kerja yang sudah dibagi. Mayoritas komunikasi dalam pengaturan di kantor yang sering terjadi yaitu model sinkron. Komunikasi sinkron dapat membantu tim jarak jauh dan tim yang jarang bertemu secara langsung untuk membangun kepercayaan dan keintiman. Ketika dilakukan secara teratur, model hybrid working ini membantu menciptakan rasa memiliki yang membuat karyawan merasa terhubung dengan karyawan lain. Contoh dari model sinkron yaitu percakapan tatap muka, panggilan telepon, konferensi video, dan pesan instan.

Model Asinkron adalah model hybrid working yang dilakukan dengan komunikasi yang tidak terjadi secara real time karena adanya jeda waktu antara penyampaian informasi dan penerimaan informasi. Tidak ada masalah dalam penjadwalan, tidak seperti komunikasi sinkron. Contoh dari model sinkron yaitu email, faks, aplikasi dan platform obrolan tim, alat kolaborasi, dokumen bersama, dan pesan video. Untuk menunjang pelaksanaan model ini harus dilakukan dengan koneksi internet yang memadahi. Komunikasi asinkron bermanfaat baik untuk pekerjaan di berbagai lokasi maupun di jarak yang sangat jauh. Konsep kerja hybrid working ini dapat mengurangi stres para pekerja karena waktu mereka lebih banyak di rumah daripada di kantor. Selanjutnya, tim yang tersebar bekerja lebih efektif dan produktif.

Model bekerja secara jarak jauh atau daring dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para pekerjanya. Hybrid working merupakan konsep kerja yang kembali populer semenjak pandemi seperti saat ini. Dengan konsep kerja hybrid working akan membuat para pekerja memiliki waktu di rumah lebih banyak dan mampu meningkatkan kepercayaan diri dengan kemampuan manajemen waktu antara pekerjaan dan waktu untuk keluarga, serta mampu berkolaborasi. Perusahaan yang menerapkan konsep hybrid working ini harus pandai dalam mengontrol karyawannya secara rutin dengan melihat progress pekerjaannya. Karena jika tidak dilakukan hal seperti ini, maka resiko terburuknya akan berimbas kepada kerugian perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline