Lihat ke Halaman Asli

Pedang Kebenaran

Diperbarui: 3 September 2017   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mereka hadir dalam mimpi sebagai penjahat.
Dengan gagah berani, kutusuk jantungnya dengan pedang kebenaran.
Hingga darah bercucuran penuh penyesalan.

Tipu muslihat memang ampuh.
Namun, sifatnya hanya sementara.
Perlahan, pasti terungkap dengan sendirinya.

Tak ada lagi kata perlawanan bagi mereka.
Kini, semua rencana busuknya lenyap dalam angan-angan.
Dan, menyisakan cerita yang memalukan.

- Ardiansyah-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline