Menjadi mahasiswa akhir itu susah-susah-senang, lebih banyak susah dan sedikit senangnya. Saat tahun-tahun terakhir perkuliahan, teman-teman mulai berkurang. Ada yang sibuk dengan skripsinya masing-masing, ada pula yang sudah lulus dengan waktu yang cepat. Menambah semester karena satu dan dua hal menjadi hal yang bikin mahasiswa akhir tidak karuan dan dibayang-bayangi teman-teman yang sudah lulus duluan.
Mahasiswa akhir itu hatinya sangat sensitif, terlebih dengan pertanyaan-pertanyaan basa-basi yang lebih mengarah kepada intimidasi. Mahasiswa akhir membutuhkan ruang dan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas akhir yang kerap kali mandet.
Dosen pembimbing yang sulit dihubungi juga menjadi faktor mahasiswa stres karena skripsinya tidak kunjung maju. Sementara keluarga dan kawan sudah mulai bertanya kapan wisuda.
Berdasarkan pengalaman pribadi dan juga pengalaman kawan-kawan, berikut merupakan pertanyaan-pertanyaan yang sebaiknya jangan ditanyakan pada mahasiswa akhir untuk menjaga mental mereka.
#1 "Skripsinya sudah sampai mana?"
"Skripsinya sudah sampai mana?" adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan kepada mahasiswa akhir yang sedang berjuang menyelesaikan studinya. Ada yang tidak masalah dengan pertanyaan tersebut bahkan menjadi motivasi, namun ada pula yang menjadikan pertanyaan tersebut sebagai sebuah tekanan atau intimidasi.
Kalau yang bertanya sesama teman yang berjuang menyelesaikan skripsi mungkin tidak menjadi masalah, namun kalau yang bertanya adik kelas, kakak kelas, atau teman yang bahkan tidak membantu sedikit pun kadang hal itu bikin jengkel bahkan kena mental. Sudah sampai mana skripsi yang dikerjakan tentu bukan menjadi urusan mereka, kecuali mereka mau membantu menyelesaikan.
#2 "Kapan sidangnya?"
Pertanyaan mengenai jadwal sidang sering membuat mental mahasiswa akhir menjadi down terlebih doi belum mempunyai jadwal sidang yang pasti sementara teman-temannya sudah maju untuk sidang. Sidang menjadi hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh mahasiswa akhir, minimal sidang usulan proposal.
Kalau kalian menyadari bahwa teman belum kunjung sidang, lebih baik beri dukungan saja, jangan malah bertanya yang akan membuat mentalnya jatuh. Doi juga tentunya sedang mengusahakan untuk maju sidang, hanya tinggal menunggu waktu yang tepat saja. Kalau sudah waktunya, doi pun pasti akan mengabari, kok.