Tas ransel menjadi barang penting yang digunakan oleh banyak orang, mulai dari anak kecil hingga dewasa. Selain dapat dipakai untuk anak sekolah hingga mahasiswa, tas ransel juga biasa dipakai oleh para pekerja sampai pendaki gunung. Sejak sekolah hingga bekerja, saya sudah terbiasa menggunakan tas ransel ke mana-mana karena kemudahan dalam pemakaiannya.
Salah satu hal yang sering saya perhatikan dari para pengguna tas ransel adalah, bahwa kebanyakan dari mereka (terutama mahasiswa) sering kali memakai tas ransel hanya di salah satu tangannya saja, entah di tangan kanan atau tangan kiri. Mirip seperti ketika mengenakan tas soren yang hanya ada satu tali saja.
Beberapa kali saya juga, entah sadar atau tidak sadar, sering memakai tas ransel hanya sebelah tangan. Menurut pengamatan dan pengalaman pribadi, berikut merupakan alasan mengapa banyak orang yang memakai tas ransel hanya sebelah tangan.
#1 Supaya terlihat lebih keren
Ketika memakai tas ransel hanya sebelah tangan dan tangan lainnya dimasukkan ke dalam kantung celana, entah mengapa saya menjadi lebih percaya diri dan terlihat lebih keren (nggak tahu sih kalau dilihat orang lain).
Apalagi ketika menjadi mahasiswa, memakai tas ransel sebelah tangan itu bisa terlihat jauh lebih cool daripada mengenakannya menggunakan dua tangan yang terkesan seperti anak sekolah.
Tetapi kasus ini akan sangat tidak nyaman jika barang yang dibawa di dalam tas begitu banyak sehingga akan terasa berat. Hal itu tentunya akan membuat bahu terasa pegal.
Beda halnya kalau hanya membawa barang-barang ringan saja sehingga memakai tas ransel sebelah tangan bukanlah menjadi sebuah beban, apalagi kalau hanya ingin terlihat keren di mata orang-orang yang melihat (padahal mah nggak ada yang peduli).
#2 Supaya tidak kagok
Alasan kedua mengapa banyak orang yang memakai tas ransel sebelah tangan karena agar tidak merasa kagok. Sebab, beberapa orang merasakan hal kurang nyaman ketika memakai tas dengan kedua tangannya. Mungkin ini menjadi kebiasaan beberapa orang karena alasan kenyamanan, bukan hanya sekadar keren-kerenan.