Terminal merupakan tempat penghentian atau penghabisan dari transportasi umum seperti bus, kereta api, sampai angkutan kota atau angkot. Di terminal juga biasanya banyak para pedagang yang menjajakan dagangannya.
Selain itu ada juga beberapa calo yang berkeliaran mencari penumpang. Biasanya di terminal selalu menyediakan tempat beristirahat dan masjid atau mushola untuk umat muslim beribadah shalat.
Setiap akan ke luar kota, biasanya saya akan mengandalkan jasa angkutan bus karena selain ongkosnya terjangkau juga bikin nyaman selama perjalanan.
Biasanya saya akan menunggu bus di terminal langsung agar lebih enak. Namun, bagi saya terminal di Indonesia masih banyak yang pelayanannya kurang layak. Terlebih lingkungan terminal yang sepertinya kurang perawatan dan peremajaan.
Selama menggunakan jasa terminal bus, beberapa kali saya menemukan hal yang cukup menyebalkan sehingga membuat ogah untuk masuk ke dalam lagi.
Saya lebih memilih untuk menunggu bus keluar dari dalam terminal ketimbang harus menunggunya di dalam karena beberapa alasan.
#1 Toilet yang tidak layak pakai
Toilet menjadi sarana yang penting di tempat umum seperti terminal. Namun, kebanyakan terminal memiliki toilet yang buruk. Mayoritas toilet yang tersedia di terminal biasanya kotor dan tidak layak pakai.
Ketika mencoba buang air kecil di toilet terminal saya menjumpai pengalaman yang menyebalkan karena kondisi yang tidak terawat, bau, dan airnya tidak bersih alias keruh. Apalagi kita harus membayar jasa tersebut dengan fasilitas yang buruk.
Pihak terminal seharusnya memperhatikan fasilitas yang menunjang aktivitas para calon penumpang terutama toilet.