Berbicara mengenai upacara bendera mengingatkan saya pada masa-masa ketika masih sekolah dulu. Upacara bendera menjadi agenda wajib bagi siswa di setiap hari Senin.
Setiap hari Senin para siswa harus bangun lebih pagi agar tidak telat mengikuti upacara bendera. Kalau telat maka guru piket akan memberi hukuman. Mulai dari hormat bendera sampai bel istirahat berbunyi, membersihkan sampah di lapangan sekolah, sampai tidak diperbolehkan masuk pelajaran pertama.
Ketika SMA saya pernah telat datang di hari Senin. Otomatis saya pun telat untuk mengikuti upacara bendera karena alasan macet di jalan.
Maklum hari Senin banyak pekerja pula yang berangkat pagi. Maka dari itu saya pun dihukum untuk tetap mengikuti upacara bendera namun di luar gerbang sekolah.
Setelah upacara selesai, maka saya dan siswa lain yang telat pun diberi kultum pengarahan oleh Wakasek Kesiswaan sebelum kami diberi tugas untuk memungut sampah yang ada di sekitar gerbang dan lapangan upacara.
Dulu banyak orang yang bertanya kenapa kok upacara bendera harus dilaksanakan setiap hari Senin, padahal 'kan Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya tepat di hari Jumat, 17 Agustus 1945. Kenapa upacaranya tidak dilaksanakan setiap hari Jumat saja?
Well, upacara bendera yang biasa dilaksanakan setiap hari Senin memang sudah menjadi kebijakan dari pemerintah. Selain itu, upacara di hari Senin juga dapat membangkitkan semangat para pesertanya karena baru memulai hari setelah libur akhir pekan.
Hari Senin memang merupakan hari yang paling dibenci oleh kebanyakan orang, bukan hanya siswa sekolah saja namun juga para pekerja dan mahasiswa.
Sebab, sebelum hari Senin biasanya kita sangat menikmati libur akhir pekan. Entah bermain bersama teman atau beristirahat seharian penuh di rumah untuk menghilangkan penat. Ketika dipertemukan lagi dengan hari Senin rasanya akan berat karena kegiatan rutin sudah menanti seperti biasanya.
Terutama bagi kebanyakan siswa, hari Senin adalah hari yang bikin malas. Selain harus bangun lebih pagi. Kita juga mesti menggunakan atribut sekolah yang lengkap. Mulai dari seragam, sabuk, sepatu hitam bertali, topi, sampai dasi. Kemeja harus dimasukkan ke dalam celana kalau tidak mau kena razia oleh guru yang biasanya memantau di pinggir lapangan.