Prokrastinasi merupakan istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Newton (2014) mengungkapkan bahwa prokrastinasi merupakan suatu perilaku melakukan kegiatan yang menyenangkan maupun kurang begitu penting dibandingkan dengan mengerjakan kegiatan yang perlu diselesaikan. Jadi, prokrastinasi sendiri merupakan kegiatan menunda-nunda dengan melakukan kegiatan lain yang lebih menyenangkan dibandingkan dengan melakukan kegiatan yang seharusnya dilakukan. Dalam hal akademik, maka kegiatan yang harus dilakukan ini adalah aktivitas yang berkaitan dengan akademik, seperti menyelesaikan tugas, ujian, ataupun belajar.
Contoh nyata dari prokrastinasi akademik ini dapat ditemui di lingkungan masyarakat, seperti misalnya ada seseorang yang lebih memilih untuk mengerjakan mepet dengan batas pengumpulan tugas, seperti selisih satu hari ataupun beberapa jam dari tugas dengan alasan bahwa dirinya sulit untuk berpikir jika tidak mepet dengan deadline.
Sebenarnya, mungkin pada sejumlah orang perilaku prokrastinasi akademik ini dapat memberikan motivasi tersendiri, sehingga pikirannya dapat terpacu ketika sudah dekat dengan tenggat waktu pengumpulan. Lebih mudah mendapatkan ide dan inspirasi yang membuat pengerjaan tugas menjadi lebih cepat. Namun, jika dilakukan secara berulang, maka dampak yang terjadi pun akan lebih mudah untuk diamati.
Seseorang yang melakukan prokrastinasi disebut juga dengan procrastinator. Mereka yang melakukan prokrastinasi ini akan merasakan sejumlah dampak dari perilakunya itu. Tugas yang belum terselesaikan akan membuat perasaan mereka menjadi cemas meski mereka menghabiskan waktu dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan, perasaan cemas akan terus menghinggapi dirinya. Terkadang ketika pikiran kita diminta untuk mengerjakan tugas berat dalam waktu yang singkat hingga rela begadang, lama-lama juga akan berdampak pada kesehatan fisik dan dapat menimbulkan penyakit. Waktu yang singkat dalam pengerjaan tugas juga dapat menimbulkan ketidaktelitian dalam pengerjaan, sehingga tugas menjadi tidak maksimal. Bukan sebuah ketidakmungkinan juga jika akhirnya dapat menimbulkan stress bagi para procrastinator karena terbebani dengan perasaan tidak menyenangkan dari kegiatan menundanya itu.
Nah, untuk mencegah agar dampak-dampak buruk tersebut tidak menimpa kita. Sebaiknya perasaan menunda yang hinggap dalam diri perlu untuk dilawan. Sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk melawan prokrastinasi adalah sebagai berikut.
1. Menyusun daftar pekerjaan
Melakukan penyusunan mengenai kegiatan apa saja yang harus dilakukan, baik secara tertulis dalam buku maupun dengan digital beserta deadline-nya dapat membantu untuk melawan prokrastinasi. Melalui pengamatan terhadap kegiatan yang harus segera dilakukan dapat membuat individu menjadi lebih fokus pada hal-hal yang perlu dikerjakan (Suhadianto & Pratitis, 2019).
2. Menyusun tugas dalam bagian-bagian yang lebih spesifik
Terkadang yang menyebabkan rasa ingin untuk menunda pengerjaan adalah karena merasa tidak mampu dalam melaksanakan tugas yang dikerjakan. Oleh karena itu, tugas dapat dibagi ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil agar tugas yang terlihat berat tersebut dapat dikerjakan secara bertahap (Burka & Yuen, 1983).
Contohnya adalah dalam pengerjaan tugas makalah yang dapat dibagi dalam beberapa bagian.
Misalnya mengumpulkan materi yang diperlukan dapat dilakukan pada hari pertama, lalu mengerjakan bab 1 pada hari berikutnya, bab 2, dan seterusnya agar pengerjaan tugas tidak terasa berat.
3. Fokus dalam satu kegiatan dalam satu waktu
Pikiran yang tidak fokus akan menghambat dalam mengerjakan sesuatu. Maka dari itu, multitasking atau melakukan banyak kegiatan dalam satu waktu sangat tidak disarankan. Lebih baik mengerjakan tugas satu demi satu agar fokus pada pikiran tidak terganggu (Burka & Yuen, 1983).
4. Menetapkan batas waktu bagi diri sendiri
Agar diri kita lebih terpacu dalam mengerjakan tugas, kita perlu menetapkan target tertentu. Namun, target ini tidak sama dengan target yang telah diberikan oleh pengajar, tetapi target yang sifatnya individu. Penetapan target itu berfungsi sebagai perencanaan agar tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik sebelum jatuh tenggat waktu (Burka & Yuen, 1983).
Demikian pemaparan singkat mengenai prokrastinasi dan bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Melalui penjelasan tersebut diharapkan mampu meningkatkan pemahaman mengenai prokrastinasi dan membantu terbebas dari dampak yang ditimbulkan dari perilaku tersebut.
Semoga dapat bermanfaat, terima kasih.