Media sosial sudah menjadi tren dalam beberapa dekade terakhir, seiring dengan peningkatan pengguna internet. Khususnya di Indonesia jumlah pengguna mendia sosial pada tahun 2023 adalah 4,9 miliar (APJII, 2023). Dari total pengguna tersebut sebanyak 98,20% adalah anak usia 13-18 tahun. Usia tersebut didominasi oleh anak-anak berpendidikan setara SMA/SMK/Paket C.
Ditinjau dari Survei Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII, 2023) sebesar 3,33 (dari jumlah poin 4) pengguna internet menggunakannya untuk mengakses media sosial. Serta hampir 100% pengguna media sosial menggunakan handphone (smartphone) untuk mengakses media sosial. Masih dari survei yang sama, rata-rata pengguna menghabiskan waktu hampir 3 jam dalam sehari hanya untuk mengakses media sosial.
Dampak dari hal tersebut adalah terjadinya kebiasaan baru terutama dalam hal belanja atau membeli sesuatu. Perubahan kebiasaan ini membuat pasar online menjadi daya tarik tersendiri. Dengan banyaknya permintaan secara online, maka menjadi peluang yang sangat besar untuk melakukan marketing secara online. Namun, peluang tersebut tidak diikuti dengan peningkatan kemampuan atau keahlian dalam melalukan marketing secara online. Terbukti bahwa masih banyak yang menjadi pembeli daripada penyuplai produk baik barang ataupun jasa.
UMKM yang ada di Indonesia, sebagian besar merupakan kegiatan usaha rumah tangga yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, di Indonesia pada tahun 2019, terdapat 65,4 juta UMKM. Dengan jumlah unit usaha yang sampai 65,4 juta dapat menyerap tenaga kerja 123,3 ribu tenaga kerja. Ini membuktikan bahwa dampak dan kontribusi dari UMKM yang sangat besar terhadap pengurangan tingkat pengangguran di Indonesia. Dengan semakin banyaknya keterlibatan tenaga kerja pada UMKM itu akan membantu mengurangi jumlah pengangguran di negara ini.
Saat ini, UMKM sedang dalam tren yang positif dengan jumlahnya yang terus bertambah setiap tahunnya. Tren positif ini akan berdampak baik bagi perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional sebesar 60,5%. Ini menunjukkan bahwa UMKM yang ada di Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan hingga dapat berkontribusi lebih besar lagi bagi perekonomian.
Melihat peluang tersebut, kami sebagai akademisi dan juga pelaku Digital Marketing berinisiatif untuk memberikan sumbangsih kepada masyarakat. Salah satunya adalah dengan berbagi pengalaman dan teori, serta praktik dalam dunia digital marketing. Target dan sasaran kami adalah agar masyarakat dapat terbantu untuk mengembangkan UMKM yang mereka miliki atau dapat menjadi pelaku digital marketing itu sendiri.
Pada tanggal 14-15 Juni 2024, bertempat di SMP Negeri 17 Bandung, civitas akademika Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya (ARS University), berkesempatan melakukan sharing session bersama masyarakat di lingkungan Arcamanik, Kota Bandung. Pada kesempatan kali ini di hadiri oleh Dosen dan Mahasiswa dari Fakultas Teknologi Informasi dan juga Fakultas Ilmu Komunikasi dan Desain. Bapak Erfian Junianto sebagai ketua tim dibersamai oleh Ibu Rissa Nurfitriana Handayani dan bapak Rizal Rachman. Mahasiswa yang juga turut serta adalah Annisa Herdaliani, Ajisurya Ariyana, Said Aqim Wijhatalillah, dan Ardiah Yunita Rachmasari. Berlangsungnya acara ini semoga menjadi awal yang baik untuk masyarakat dan juga civitas akademika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H