"Ati2 nduk, kowe kui nyusoni, le' mangan pedes mbok dikiro2 Lin", (Kamu itu lagi nyusuin, kalau makan pedes ya harusnya dikira - kira)
"Ya ampuuuunnnnn, kamu nyusuin masakannya pedes giniii???"
"Ya Allah Lina, Lina..., lagi nyusuin makanannya kok pedes begini..."
Hehehe... begitulah celoteh Ibu, Kakak, dan Mertua saya saat lidah mereka mencicipi masakan yang saya buat, pasti komentar "Pedes" itu gak ketinggalan disertai tatapan mata yang terbelalak ditambah leher yang godek - godek..., bukan lantaran pedas atau enaknya (PD banget masakan saya enak qiqiqi..., mungkin mereka akhirnya makan karena nggak enak ati aja sama saya), tapi mereka sering mengingatkan saya untuk mengurangi atau meminimalis tingkat kepedasan masakan saya karena saya masih Busui alias masih memberi ASI kepada anak saya, Guin.
Dulu, jauh sebelum saya menikah dan memiliki anak, ibu saya sesekali mengingatkan agar kesukaan saya terhadap rasa Pedas dikurangi, terlebih saat saya melilit sakit perut,
"Cobo kat saiki le' mangan pedes disudo, ben le' sok duwe anak ora kaget, soale wong nyusoni kuwi pantang pedes koyo' ngono, mari mati sayure bening" (coba mulai sekarang kalau makan pedes dikurangi, supaya nanti kalau punya anak nggak kaget, orang lagi nyusuin itu pantang pedes kaya' gitu, sayurnya kudu sayur bening istilahnya).
Dan dulu setiap ibu saya mengeluarkan statement begitu, lantas saya membayangkan betapa bakal menderitanya saya karena minimal 2 tahun saya harus berpisah dari yang namanya pedes, itu juga kalo nggak langsung punya baby lagi, la kalau punya anak lagi? duuuhh apa saya bisa untuk gak makan makanan pedes ya? pikir saya kala itu.
Saat saya mulai hamil, saya menunda cari-cari info soal pedes, hanya tak ingin melihat fakta sesegera mungkin bila apa yang dikatakan ibu saya benar adanya, saya cari info hanya sebatas apa seorang bumil boleh makan pedas, dan ya boleh - boleh saja, asal gak berlebihan. Kalau berlebihan, gak hanya saat hamil pun bisa bikin sakit perut. Untuk bumil lebih menyiksa lagi karena bolak-balik ke rest room bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi kalo sudah hamil tua...
Well, Alhamdulillah kini saya sudah memiliki anak dan Allah beri kemudahan menyusui, walau saya sempat memberikan tambahan sufor kepada anak saya sebelum akhirnya saya resign dari kantor tempat saya bekerja, namun Alhamdulillah ASI saya lancar dan kini Guin yang berusia 1 tahun lewat tengah bulan masih aktif menyusu.
Lalu, bagaimana dengan hobi saya makan - makanan pedas?, apa yang selama ini umum beredar di kalangan masyarakat awam (termasuk saya) bahwa bila busui makan - makanan pedas makan bayinya bisa kena diare tidaklah benar, kurang tepat.
Kenapa? selama ini saya belum pernah mencoba untuk mengurangi tingkat kepedasan makanan yang saya makan atau masakan yang saya buat. Awalnya deg-deg-an sih, gimana kalau Guin beneran diare? tapi saya berlaku demikian bukan pula tanpa pengetahuan ngawur. Ditambah lagi ternyata Alhamdulillah Guin belum pernah diare atau mencret setelah saya makan-makanan pedas.
Yap! info dan kesimpulan yang saya dapat dari sisi medis, salah satunya dari bidanku.com bahwasanya makanan pedas yang dimakan busui tidaklah membuat debay mencret atau diare. Adapun bila debay akhirnya ada masalah pencernaan (let's say akhirnya dia beneran diare), maka itu dikarenakan adanya senyawa bernama Capcaisin yang terdapat di cabai, dan itulah yang membuat debay bisa sensitif atau alergi, tapi bukan karena si ibu makan pedas lantas asi-nya ikutan pedas. Nah, mungkin Guin salah satu debay yang "kebal" alias tidak alergi terhadap senyawa tersebut, jadi ya emaknya mamam pedes kaya' apa, dia masih asoy geboy nenen tanpa ada masalah dengan pencernaannya atau kesehatannya.
Tapi tunggu..., Apakah tiap bayi sama dengan Guin? jelas tidak! masing - masing kita punya tubuh yang bereaksi berbeda - beda terhadap lingkungan atau hal2 yang menyerang tubuh, maka fakta saya dan Guin diatas mohon tidak dijadikan patokan mutlak bahwa bila busui makan - makanan pedas maka bayi tidak terpengaruh pencernaannya, karena belum tentu juga demikian!. Bisa saja terjadi pada busui lain yang makan pedasnya tidak seheboh saya tapi debay-nya diare lantaran debay-nya memang alergi terhadap senyawa tersebut.