Pembukaan Helai Felesai yang Sangat Meriah

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Kebudayaan bukan hal asing di telinga orang Indonesia. Orang asing mengenal Indonesia sebagai negara dengan beragam kebudayaan.

Salah satunya di ufuk timur Indonesia, budayanya yang tak luntur ialah pada masyarakat kampung Ayapo yang berada pada distrik Sentani timur kabupaten Jayapura.

Tepat tanggal 29 Januari 2021 merupakan hari H nya Helai Felesai (menggunakan bahasa Sentani) atau penutupan tahun baru.

Jauh - jauh hari sudah dipersiapkan dengan baik segala sesuatu yang akan menunjang acara budaya ini.

Pembukaan acara ini dilakukan mulai jam 03.00 dini (29/01/2021), dengan membagi lima kelompok sesuai marga yang dilakukan sebelumnya. Ada kelompok Nandolo / Rasta untuk peranakan Pulalo, Deda, Lali, Tukayo, Olua dan Okoka; kelompok Nele Hokhokleuw / Deso untuk peranakan Ohodo, Yomo dan Epaa; kelompok Hebereuw untuk peranakan Pulanda dan Hikinda; kelompok Yaja untuk peranakan Ehaa dan Puhili; dan kelompok Pucuk untuk peranakan Aufa dan Malamba.

Acara pembukaan ini sangat meriah, dengan menaiki Jonson yang di gandeng 5 - 6 Jonson ditambah musik dan tari - tarian yang dilakukan oleh kelompok peranakan tersebut.

Acara selanjutnya ialah penutup akan dilakukan pada jam 14.00 WIT tempat di Kampung Ayapo.  Akan lebih meriah lagi sore ini, karena acara penutupan akan diiringi dengan suling tambur.

Budaya suling tambur yang masih sangat kental hingga saat ini masih dilakukan oleh anak - anak mudah Frakha Fafa, dimana sejak dahulu sudah menjadi tradisi turun temurun.

Karena acara penutup, Frakha Fafa sangat mengharapkan kepada anak, orangtua dan keluarga peranakan Ayapo agar bisa melibatkan diri dalam acara Helai Felesai ini (Ep).