Lihat ke Halaman Asli

Erenzh Pulalo

Akun Baru

Mama Joice Mengadu Nasib di Setumpuk Pinang

Diperbarui: 14 Mei 2022   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mama Joice Didiway | Dokpri

Pinang adalah salah satu makanan tradisional masyarakat yang berada di timur Indonesia terlebih masyarakat Papua.

Di setiap pelosok negeri cendrawasih selalu saja ditemui pohon pinang atau sederetan meja sederhana yang dijaga oleh mama-mama Papua yang tak lain ialah berjualan pinang. Namun saat ini bukan saja mama-mama Papua ada juga mama-mama non Papua yang berjualan pinang.

Dengan beberapa buah disertai sirih dan kapur putih yang disusun menghiasi meja jualan. Berjualan dari pagi hingga sore, lanjut malam dengan manfaatkan cahaya pelita, mama-mama tetap setia dengan jualannya.

Ada setumpuk seharga Rp.10.000,- yang terdiri dari enam sampai delapan buah pinang ditambah dua buah sirih dan sekantor kapur. Ada juga seharga Rp.5.000,- rupiah yang terdiri dari empat sampai lima buah pinang ditambah satu buah sirih dan sekantong kapur. Ada juga disebut pinang ojek, seharga Rp.2.000,- yang terdiri dari dua sampai tiga buah pinang, sepotong sirih dan sekantong kapur.

Tadi sore (14/05/2022) saat ditemui salah satu mama yang sering berjualan di pinggir jalan raya kampung Harapan, mama Joice Didiway yang merupakan masyarakat kampung harapan. Ia menuturkan harga setumpuk pinang dari Rp.2.000,- hingga Rp 10.000,- dan pinang ojek yang paling laris.

"Pinang ini harganya bervariasi, ada yang Rp.2.000,- Rp.5.000,- dan Rp.1.000,-. Namun yang paling laris terjual pinang ojek yang harganya Rp.2.000,-" tutur mama Joice Didiway.

Alasannya pinang ojek lebih laku diutarakan oleh mama Joice dikarenakan harganya yang murah dan di beli langsung di makan disini.

Ketika ditanya proses mendapatkan pinang untuk di jual, mama Joice mengatakan pinang jualan kadang petik dari halaman rumah (milik sendiri), kadang beli juga dari pasar.

"Di halaman rumah ada pohon pinang, sering kita petik dan berjualan sehingga tidak ada pengeluaran modal dan pemasukan lebih besar dibandingkan yang kita beli dari pasar lalu kita berjualan disini. 

Di pasar satu oki kadang Rp.100.000,- ada juga Rp.150.000. kalau pinangnya bagus bisa kita beli Rp.200.000,-," tambah mama Joice.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline