Lihat ke Halaman Asli

Dua Biang Bola Akan Dipertemukan

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13558860621164593396

[caption id="attachment_215331" align="aligncenter" width="302" caption="Dua Biang Bola Indonesia"][/caption]

Tiga point“Peta Jalan” PSSI yang disodorkan ke FIFA dalam upaya penyelesaian konflik bola di tanah air sulit diterapkan, karena berisi point-point yang sama dengan MOU Kualumpur.Hampir tidakmungkin ketiga point Peta Jalan dapat dicapaidan disepakati.

Hari ini ada dua berita yang menggelitik dan setidaknya ada secercah sinar diantara gelapnya pertikaian sepakbola Indonesia.Sebuah tawaran dari Task Force yang diungkapkan oleh Joko Pekik di media dapat menjadi jembatan penyelesaian, walaupun jembatan itu selebar rambut dibelah tiga.

Berita yang pertama dari BOLA.NET - Anggota task force Menpora Djoko Pekik Irianto menegaskan, bergabungnya kembali empat mantan Exco PSSI yang mendapatkan sanksi PSSI merupakan salah satu kunci penyelesaian konflik sepak bola nasional.

Bahkan menurutnya, bergabungnya empat mantan Exco PSSI ini akan membuat KPSI hilang dengan sendirinya. "Makanya dipermudah saja. Jangan ada syarat yang mempersulit proses penyelesaian polemik sepak bola Indonesia," katanya.

PSSI sejatinya telah mengajak kembali ke empat Exco PSSI yang dipecat dengan syarat harus meminta maaf. Sementara Nyala salah satu Exco telahmenolak keras dan seperti biasa selalu menghubungkan dengan semangat spiritualnya yaitu Tuhan dan kematian.

Dalam situasi bentrok yang memanas, PSSI tentu mempertimbangkan gengsi untuk menarik kembali persyaratan maaf sebagai bayaran atas pembangkangan Exco. Tetapi dengan usulan TF dapat menjadi bahan pertimbangan bagi PSSI untuk menganulir persyaratannya. Demi semangat rekonsiliasi tinggi, maka atas saran TF,PSSI tidak akan kehilangan kredibilitas di mata masyarakattetapi justru memberi bukti bahwa PSSI niat untuk mengakhiri konflik.

Bagaimana kalau ke empat Exco tetap tidak mau?TF dan mayarakat akan menilai. TF seharusnya bertanggung jawab atas usulannya dan seharusnya mendorong ke empat Exco untuk mencoba mereduksi ambisi demi terjadinya rekonsiliasi.

Berita kedua dari TRIBUNNEWS.COM – Tim Satuan Tugas (Satgas) Sepak Bola bentukan Pemerintah terus berupaya membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di sepak bola Indonesia. Salah satu cara yang akan dilakukan adalah mempertemukan Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro.

"Task Force kemungkinan akan mempertemukan Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro. Untuk mempertemukan keduanya, kami akan melakukan pendekatan personal dulu, sebab mereka kan pembina di masing-masing pihak itu. Semua kami lakukan karena ini merupakan kesempatan terakhir," tutur Deputi Kemenpora Bidang Peningkatan Prestasi, Djoko Pekik Irianto di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (18/12/2012).

Dua nama biang bola Indonesia, AP dan NB pernah terfikir untuk dipertemukan. Ide pertemuan dua orang gila bola itu pernah disampaikan oleh Zulfadi anggota komisi X ketika rapat dengar pendapat Menpora dengan Anggota Komisi X. Entah bagaimana selanjutnya tak pernah ada berita apakah telah terjadi pertemuan atau tidak.

Kini pemikiran pertemuan AP dan NB aktual kembali oleh usulan tim TF bentukan pemerintah. Tidak ada yang harus ditutup-tutupi bahwa kedua nama itulah yang turut andil dalam dinamika sepakbola Indonesia. Riuh rendahnya sepakbola Indonesia sedikit banyak karenakegilaan AP dan NB terhadap olahraga sepakbola. Berapa milyard uang yang dikorbankan dan dispekulasikan demi visi sepakbolamasing-masing, merupakan pengorbanan atau ketamakan?

Hitunglah berapa kerugian LSI dalam menyelenggarakan kompetisi? Bisa dibayangkan apabila kerugian itu karena bisnis yang lain, pasti sudah banyak yang masuk penjara. Demikian juga PSSI, dari mana uang milyaran untuk melanggengkan jalannya organisasi? Dari mana uang operasional untuk mengikuti turnamen di luar negeri, atau uji tanding melawan klub-klub besar? Dari mana uang untuk mengirim Timnas AFF?Sementara uang dari pemerintah pernahkah cair?

Arifin Panigoro dan Nirwan Bakrie dua pendekar yang harus turun gunung dan berembugmenyatukan visi persebakbolaan nasional. Sebagai penggila bola tentunya akan mampu berbagi rugidalam berkompromi. Menjauhkan nafsuketika ingin bersatu. Semuanya demi sepakbola Indonesia.

Harapan insan bola Indonesia, masyarakat sangat mendukung bila visiAP ingin membangun sepakbola Indonesia yang professional dan mereformasi sistem persepakbolaan Nasional. Namun perlu diingat dalam kondisi konflik yang tak pernah berujung diperlukan kerelaan mereduksi visi. Tidak harus menjalankan reformasi sepakbola secara total, karena bisa dimulai dengan reformasi gradual.

Sebaliknya masyarakat mengakui bahwa NB telah banyak berperan dalam sejarah persepakbolaan Indonesia. Pengorbanan NB dalam bentuk pembiayaandalam membangun kemeriahan sepak bola di Indonesia, pasti tercatat oleh insan bola. Namun sekarang seharusnya legowo bahwa kekuasaan telah berpindah tangan.

Semoga pertemuan antara Arifin Panigoro dan Nirwan Bakrie tak menemui banyak kendala. Karena, u kepada dua penguasa bola inilahkisruh sepakbola Indonesia harus dibasuh, agar sepakbola Indonesia segera berdiri tegak kembali dan meraih prestasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline