Teruskanlah lakukanlah dengan sadis Teruskanlah dan aku tak mungkin menangis Aku bahkan telah lupa bagaimana rasanya sakit Lakukan hingga hasratmu terpuaskan tak terhimpit Terbiasa aku dengan goresan luka di atas kulit putihku Juga terbiasa dengan rasa nyeri menjalari telanjangnya tubuh Aku terbiasa dengan darah segar yang mengalir di ujung bibirku Bukankah selalu begitu kau puaskan diri hingga melenguh berpeluh Bukankah ini yang kau bilang cinta Terpuaskan melihatku terkapar di atas tanah Terlampiaskan hasrat saat aku berteriak kesakitan Tertawa bahagia melihatku berlutut memohon ampunan Jika ini bukti cintamu padaku Lakukanlah semaumu sepuasmu Jangan hentikan aku takkan mengeluh Dan jika nanti aku tak kuat menahannya lagi Biarkanku menyerah lalu karena cintamu aku mati * *Shatin, 210214 Ilustrasi: koleksi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H