Lihat ke Halaman Asli

Small Is Beautiful

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_140882" align="aligncenter" width="300" caption="DEPAN Tak Berpagar"][/caption]

“Pengorganisasian ruang menjadi kunci. Setiap ruangdiatur sedemikian rupa dalam rumah berpola kotak (box pure), berukuran relatif tidak terlalu luas -- tanah 11 x 14 M dan bangunan 154 M2 -- menjadi ciri khasnya. Hommy, itu pasti...”

Memandang dari arah depan rumah  ini, tampak tidak terlalu istimewa. Didominasi warna soft grey berpadu dengan warna hitam-buram serta dark grey di beberapa sudut membuat mata tak berasa lelah. Karena rumah tak berpagar, membuat ‘carpot’ dan taman berukuran sedang di depannya pun dapat terlihat dengan leluasa.

Rumah berdisain minimalis-moderen ini memiliki tiga taman. Dua terletak di depan dan satunya lagi di samping rumah. Pas depan teras, dapat diakses melalui pintu samping yang terhubung langsung ke ruang makan. Semua taman berbentuk persegi, berukuran tak lebih dari 2.5 x 3.00 M.

Dua taman di depan rumah, berumput gajah mini (pennisetum purpureum schmach). Yang satu tepat sejajar dengan ruang tamu sementara yang lainnya terletak di sisi kanan bangunan. Keduanya berukuran tak jauh berbeda dengan taman sebelumnya. Serba mini, memang. Ia dirancang seefisien mungkin memanfaatkan sisa lahan yang ada.

[caption id="attachment_140883" align="alignleft" width="323" caption="TAK BERSEKAT Menyatu dengan Dapur "][/caption] [caption id="attachment_140885" align="alignleft" width="302" caption="DARK BLACK Sepadan Dinding dan Plafon"][/caption]

Ruang tamu menggunakan area yang terbilang minim: berkisar 2.75 x 3.00 M. Tanpa bersekat, ia menyatu dengan ruang makan serta dapur (kering dan basah). Menempeldi sisi dinding belakang bangunan. Dua ruang ini dibatasi oleh sebuah kursi tamu berukuran sedang, menghadap ke arah depan, tanpa level atau trap secuil pun. Satu kursi tamu lagi, berada di sisi kiri berwarna dark-black. Tampak sepadan dengan dinding dan langit-langit berwarna white-off. Sebagaipemberi kesan lapang, di dinding sisi kiri menempel dengan anggun sebuah cermin berbingkai kayu warna hitam. Lagi-lagi, berbentuk kotak-melebar persegi panjang!

Di sisi kanan ruang makan terdapat tangga berbentuk huruf “U” dengan bordes sebagai porosnya. Menempel di dinding yang sebagian besar terbuat dari bahan ‘fiber glass’ -- penyalur cahaya mentari. Lebar tangga pun berkisar 0.8 M, dengan anak tangga yang cukup landai. Disain tangga sengaja dibuat saling berlawanan arah untuk menjaga privasi penghuni di lantai 2. Tangga ini sebagai satu-satunya akses penghubung lantai 1 dengan lantai 2. Di sisi kanannya  ada toilet untuk tamu, dilengkapi shower dan kloset duduk. Ukurannya: 0.85 x 1.75 M, ditata sedemikian rupa sehingga tetap terasa nyaman dan lega ketika digunakan.

Agaknya, rumah ini dibuat khusus untuk pasangan muda dengan anggota keluarga kecil. Dua kamar tidur di lantai 1 (satu untuk kamar pembantu) dan dua lainnya berada di lantai 2, untuk kamar tidur utama dan kamar tidur anak. Semua dirancang dengan ukuran yang tidak terlampau luas, diisi perabot yang serba fungsional dalam jumlah yang proporsional (baca: membuat mata tak sumpek!).

“Bagian dalam rumah ini telah mengalami renovasi. Setiap ruang sengaja dirancang dalam ukuran serba mini. Sisa space yang ada dipakai untuk taman, kolam ikan. Di lantai atas ada balkon di sisi kanan bangunan menghadap jalan lingkungan (posisi rumah di sudut, red.), terhubung langsung dengan ruang home-theatre. Selebihnya, tempat cuci pakaian yang terpisah dengan induk bangunan,” jelas Rieneke Irene Ambar, sang pemilik rumah

[caption id="attachment_140894" align="alignleft" width="300" caption="LIVING ROOM Menyambung dengan Balkon"][/caption] [caption id="attachment_140900" align="alignleft" width="300" caption="FUNGSIONAL Kamar Tidur Utama"][/caption]

Pengorganisasian ruang yang amat cermat membuat lalu lintas penghuni beserta perjalanan sirkulasi udara dan cahaya sungguh sangat optimal. Rieneke bersama sang suami, Ika Andrian yang ikut serta merancang rumahnya yang ‘hommy’ itu, agaknya pemegang prinsip: “Small is Beautiful”. [Foto: Zack-Teks: RidwanG]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline