Pada sebuah kolam, hiduplah anak -- anak mujair dan katak. Saat kecil katak dipanggil "Bong" oleh Mujair. Sedangkan Mujair dipanggil "Njir" oleh Kecebong. Mereka anak -- anak yang riang. Bermain kejar -- kejaran adalah hobby mereka. Tampak sesekali mereka nampak diatas air sambil kejar -- kejaran.
Seiring bergesernya waktu, usia merekapun semakin bertambah. Dengan bertambahnya usia, maka postur tubuh mereka mulai nampak perubahan. Ikan badanya semakin besar, sirip -- siripnya mulai melebar dan tajam. Sedangkan kecebong ekor dan badannya tetap, namun ia memiliki sepasang kaki yang berselaput. Keduanya terlihat senang. Mereka tetap bermain bersama tanpa melihat perbedaan yang nampak diantara mereka.
Semakin bertambahnya usia, semakin berubah. Dari memiliki sepasang kaki dan ekor kecebong, kini ekornya telah hilang. Sehingga kecobong berubah namanya menjadi katak. Sedangkan mujair, ia hanya bertambah besar dan gemuk saja. Tidak berubah wujud sebagaimana temannya kecebong menjadi katak. Namun mereka tetap semangat dan bahagia dengan keadaan mereka masing -- masing.
Aktivitas katak dan mujair mulai nampak berbeda. Katak mulai memisahkan diri dari sahabatnya mujair. Ia sering duduk diatas daun teratai yang ada dikolam tersebut, sambil menikmati suasana disekitar kolam. Sementara Mujair tidak bisa melakukan seperti sahabatnya katak. Ia hanya lincah dalam berenang mengarungi di dalam kolam.
Keesokkan harinya, setelah pagi datang. Katak memberanikan diri keluar dari kolam, dan mengarungi suasana disekitar kolam. Sesampailah katak diatas batu yang berjarak 3 meter dari kolam. Batu itu sangat besar, tingginya setinggi dengan kambing dewasa. Katak duduk diatasnya, ia melihat banyak hal. Sangat berbeda dengan susana dalam kolam. Katak semakin kagum dengan kondisi alam diluar kolam. Kemudian iapun kembali kedalam kolam. Terdengar bunyi air saat ia masuk dalam air. Tak lama kemudian, sahabatnya mujair datang menghampiri.
Mujair : hey ... ! udah pulang rupanya ? canda Mujair menyapa katak
Katak : ya ...! aku melihat banyak hal hari ini. Jawab katak menggoda pikiran
mujair.
Mujair : emang apa saja yang kamu lihat ? tanya mujair penasaran.
Aku melihat pohon yang besar, akupun duduk diatas batu yang tingginya setinggi dengan kambing, aku juga melihat kambing berjalan bergerombol, dimana dalam gerombolannya, ada yang besar dan juga yang kecil, mungkin itu anaknya.
Jelas katak.