Lihat ke Halaman Asli

Kisah Bocah

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teringatkah kau kawan? Dulu ketika sekelompok bocah berlari riang di sorenya lazuardi, menembus hujan terderai angin. Di bukit itu berlomba mengejar puyuh, terseok-seok menerjang kerasnya kerikil, kemudian sumringah memandang kampung dari pinggir jalan legam berbatu.

Kawan, dulu kita masih polos, selangsa keintiman tanpa tendensi. Dulu itu kawan, jauh di masa silam. Namun bagai baru kemarin petang, ukiran waktu tak terasa jua menghantar kita menapaki dewasa.

Sobatku, saya rindu masa itu kembali. Setidaknya kalaupun semesta tidak berkehendak, polos riang kembali berulang. Disana, di kedai kopi Om Yu, persis simpang empat jalan menuju pelabuhan. Inginku mencanda kelampauan, sembari berujar tentang tragedi dan optimisme.

Sobat, lebaran ini saya pulang. Dan kita akan bertemu. Berempat.

Yunifco, Jaksel, 5/5/12: 6.09 AM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline