Lihat ke Halaman Asli

Erdina Lianasari

Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Komunikasi Terapeutik: Kunci Membangun Hubungan Positif dan Meningkatkan Proses Penyembuhan Pasien

Diperbarui: 8 November 2024   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunikasi Teraupetik (Sumber Gambar: qatarlogin.qa)

Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan secara sadar yang harus dimiliki oleh tenaga medis, khususnya perawat dalam memberikan perawatan terhadap pasien. Komunikasi efektif dapat meningkatkan kepuasan pasien, mempercepat proses penyembuhan, dan mengurangi kecemasan selama proses perawatan. 

Berdasarkan pengamatan di salah satu fasilitas kesehatan, komunikasi verbal yang digunakan oleh perawat jelas dan mudah dipahami. Para perawat berusaha menggunakan bahasa yang lebih sederhana agar lebih mudah dimengerti oleh pasien. Selain itu mereka sering kali mengucapkan kata-kata yang dapat memberikan rasa nyaman dan mendukung pasien. Dalam membangun hubungan terapeutik, perawat tidak hanya memberikan informasi yang dibutuhkan pasien tetapi juga menunjukkan rasa peduli dan perhatian.

Selain komunikasi verbal, komunikasi non-verbal juga memiliki peran penting dalam komunikasi terapeutik. Perawat sangat memperhatikan isyarat non-verbal yang dapat membantu menciptakan hubungan yang lebih dekat dan empati terhadap pasien. Ketika pasien merasa cemas ataupun takut, perawat berusaha mendekat dengan memberikan senyuman yang menenangkan dan duduk di samping pasien.Perawat dengan tulus  mendengarkan kekhawatiran, keluhan, dan ketakutan pasien.

Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik juga melibatkan mendengarkan dengan penuh perhatian dan menunjukkan rasa empati terhadap pengalaman emosional pasien. Dengan demikian, komunikasi terapeutik yang efektif di fasilitas kesehatan ini sangat mendukung kualitas perawatan dan menciptakan hubungan yang positif antara perawat dengan pasien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline