Lihat ke Halaman Asli

"Membaca" Refleksi Budaya Bangsa

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Budaya membaca begitu kurang di negeri ini. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2006. Kebiasaan membaca hanya menduduki 23,5% saja, Sedangkan peringkat tertinggi masih diduduki oleh kebiasaan menonton TV (89,5%) dan mendengarkan radio (40,3%).

Betapa rendahnya minat membaca dikalangan masyarakat kita. Kesadaran yang rendah ini sebagai pemicu rendahnya SDM nantinya. Tidak bisa dupungkiri bahwa dengan membaca pengetahuan dan wawasan kita semakin luas.

Sebenernya apa sih penyebab rendahnya budaya membaca di Indonesia?

1.Masyarakat kita kebanyakan pasif.

Membaca merupakan kegiatan memahami, menafsirkan, mengingat lalu menuliskan kembali berdasarkan anilis pikiran kita sendiri. Dengan kata lain kita harus menjadi subyek yang aktif mencari informasi.

Jika dibandingkan dengan menonton TV ataupun mendengarkan radio, maka membaca akan kehilangan ratingnya. Dengan menonton TV atau mendengarkan radio, kita tidak perlu aktif mencari informasi tersebut. Info-Info tersebut sudah dipaparkan dan dikemas dengan begitu menarik oleh stasiun TV dan Radio.

2.Harga buku-buku yang menarik mahal.

Alasan klise sebenernya, toh kita juga tidak perlu harus beli buku. Kita bisa meminjam dengan gratis buku yang kita suka di perpustakaan. Walupun tidak semu perpustakaan memiliki koleksi buku yang lengkap.

3.Lebih suka gossip .

Untuk ibu-ibu rumah tangga kebanyakan. Mereka lebih menyukai kegiatan menggossip ketimbang membaca. dengan kata lain menggossip lebih mengasyikkan dari pada membaca.

4.Budaya membaca tidak ditanamkan sedari kecil.

Gimana mau ditanamkan ke anak, lha wong ibunya sendiri lebih suka menggossip. :P

Lha terus, adakah solusi agar budaya membaca mendarah daging??

Tentu saja ada. Pertama-tama harus berawal dari diri sendiri. Kita harus mensugesti bahwa membaca itu adalah hal yang penting. Ibaratkan saja dengan bernafas. Tanpa udara kita bisa mati, begitu juga dengan membaca, tanpanya kita juga bisa mati (mati dalam kebodohan)

Kedua, beri waktu minimal 20 menit untuk membaca. Toh 20 menit tiap hari tidak akan mengurangi kesenangan dalam hidupmu

Ketiga, Sadar akan manfaat. Manfaat apa yang bisa kita dapat dengan membaca? Yang pasti kita memiliki pengetahuan. Dan pengetahuan tersebut akan menolong kita dalam menghadapi kehidupan. Minimal kita sudah punya bekal untuk menghadapi kebodohan dan kemiskinan.

Keempat, Ibadah. Indonesia adalah Negara dengan jumlah pemeluk agama Islam tebesar.Dengan predikat tersebut diharapkan bahwa budaya membaca seharusnya sudah mendarah daging. Bukankah kata pertama dari wahyu yang disampaikan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw adalah Iqra’?? yang biasa diterjemahkan dengan “bacalah”. Dengan membaca kita bakal bisa menguak misteri-misteri alam dan tentu saja ilmu pengetahuanlah yang bisa menaikan derajat kita.

Ayo mari bersama-sama menyebarkan virus gemar membaca.

Anak SD yang menikmati pengaruh positif perpustakaan keliling

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline