Lihat ke Halaman Asli

Satu Bulan Penyembuh Luka

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika tanah mulai basah oleh embun

Ketika Angin malam menderu kepelosok ruang kosong

Cahaya-cahaya kecil menyeruak dari ufuk timur

Melantunkan suara adzan pembawa kedamaian

Jiwa ini kering oleh panasnya Dunia

Metamorfosis intelektual menghancurkan norma

Merantai asa dan membenamkannya dalam lautan dosa

Manusia-manusia bejat menjadi penguasa

Hawa nafsu dijadikan berhala

Dimanakah letak keadilan itu berada

Jika sang pembawa amanat hanya mementingkan harta

Kebenaran sudah benar-benar buta

Setidaknya……

Harapanku akan datang bersama cahaya Nya

Jutaan terima kasih aku lantunkan

Kujemputnya dengan hati terbuka

Laksana pengembala menuntun domba

Selamat datang Ramadhanku tercinta

Satu bulan penyembuh LUKA….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline