Lihat ke Halaman Asli

Pengorbanan Imam Osiah: hanya karena anugerah

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada hari raya Idul Qurban 2010 ini, saya teringat akan sebuah cerita menarik. Cerita ini bukan mengenai kerelaan dan keikhlasan seorang ayah sebagaimana diperingati pada hari raya Idul Qurban. Kalaulah Bapa Abraham (nabi Ibrahim) yang karena cintanya kepada ALLAHnya sehingga menuruti "apa yang diperintahkan ALLAH untuk mengorbankan anakNya"; cerita berikut adalah tentang kejadian yang sebenarnya tentang pengorbanan seorang ayah yang sekaligus seorang imam. Oleh karena kasih dan rahmatnya, ia telah mengubahkan jalan hidup dan kehidupan istri, anak dan keluarganya. Berikut ceritanya.

Adalah seorang imam Osiah, seorang yang jujur, dan mendengar dan menurut apa perintah ALLAH. Suatu ketika ALLAH memberinya suatu perintah "Pergilah, ambillah untukmu seorang istri, ia bernama Gomer, seorang perempuan yang jahat dan tidak setia".

Secara alami, sebagai seorang manusia tentu saja semua orang akan bertanya-tanya:

1) Mengapa ALLAH memberikan perintah kepada Osiah untuk menikahi Gomer?

2) Apakah ALLAH lupa bahwa seorang imam haruslah merupakan teladan bagi umatNya?

3) Sebagai teladan, seorang imam, seorang yang dituakan, seorang pelayan mimbar/altar; bukankah ia harus hidup dengan sempurna?

4) Mengapa seorang imam butuh seorang istri yang hidup dengan keduniawiannya? Yang berpakaian tidak layak/tidak sopan? Yang matanya berkejap-kejap dengan bulu mata yang lentik? Yang berdandan menyolok dengan bedaknya? Yang mengerling kepada setiap laki-laki yang berpapasan dengannya?

5) Apakah dengan kenyataan ini, sebagai istri imam, tidak akan cukup memalukan?

Namun, imam Osiah menikahi Gomer dan mempunyai seorang bayi laki-laki. Dan imam Osiah, seorang ayah muda, dengan penuh sukacita memberi nama anak itu Jisrail, nama yang ALLAH pilihkan untuk bayi itu.

Namun sayangnya, seperti kita bisa duga, Gomer juga mempunyai seorang anak perempuan, seorang gadis kecil yang bukan dari imam Osiah. Gadis kecil ini diberi nama "Lo-Ruhamah", yang berarti "sia-sia" atau "terbuang" atau "tanpa kasih sayang", atau "bukan seorang anak".

Oooo, betapa malunya perasaan imam Osiah!!!!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline