Lihat ke Halaman Asli

Musik Sebagai Terapi Dan Penyembuhan Terbukti Bisa Menyembuhkan

Diperbarui: 27 Maret 2017   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

musik terapi otak sebagai penyembuhan | dokpri

Haloo.. Mau cerita aja nih,

Tadi pas lagi nyari referensi lagu buat acara nari ponakan saya yang masih TK, tiba – tiba saya nemu tulisan yang menurut saya gimana gitu.

Ternyata musik juga bisa dibuat sebagai pengobatan, dan itu terbukti bisa menyembuhkan.

Kurang lebih tulisannya kayak gini.

Jadi ada sekelompok dokter di Rumah Sakit di Turki. Nama rumah sakitnya itu Turki Memorial di Istanbul. Dokter disana mulai menggunakan musik Islam tradisional pengobatan sebagai pelengkap untuk berbagai penyakit. Sebagai orang awam, menggunakan musik sebagai terapi mungkin terdengar aneh di masa di mana obat lebih diandalkan dan ilmu pengetahuan serta teknologi.

Namun pada kenyataannya, pengobatan dengan musik telah dikenal selama hampir 1.000 tahun. The Makam, mode musik unik terdapat pada musik tradisional Arab dan Turki, telah digunakan dalam pengobatan Islam pada awal abad ke-9. Saat itu, filsuf al-Farabi menulis katalog efek dari mode musik yang berbeda pada tubuh dan pikiran manusia.

The Makam mendefinisikan lapangan, pola, dan pengembangan musik tertentu dan skala nada yang berbeda yang diterima oleh telinga. Dokter di rumah sakit tersebut percaya, Makam yang berbeda memiliki efek psikologis dan fisiologis positif pada pasien mereka.

Dr. Eroll Can menemukan terapi musik saat bekerja di rumah sakit di Sofia, Bulgaria. Waktu itu, mereka menggunakan tape recorder dan headphone. Namun setelah ia bermigrasi ke Turki pada tahun 1996, ia mulai menggunakan instrumen Makam dan melihat efek yang lebih signifikan.

Kini ia bersama Profesor Bingur Sonmez dan Mehmet Susam yang ahli memainkan instrumen tradisional seperti seruling Turki, biola Ottman, dan gitar, bekerja sama merawat pasien dengan musik.

Tapi kenyataannya merawat pasien dengan musik memang tidak semudah yang dibayangkan, terutama karena tidak semua Makam memiliki efek yang sama. Ada Makam yang temponya cepat, namun ada pula yang lebih rileks.

Dalam pernyataannya ia juga menjelaskan, mereka tidak menggunakan Makam sebagai alternatif untuk pengobatan kontemporer, melainkan sebagai terapi pelengkap. Sepuluh menit mendengarkan musik tersebut cukup untuk menurunkan detak jantu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline