Lihat ke Halaman Asli

Edy Priyatna

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi | Tetap Waspada Esokkan Masih Ada

Diperbarui: 2 Oktober 2019   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi : Edy Priyatna

Terbuka gamblang badan seketika. Hamba langsung duduk bersanding menghayati. Senyampang purnama datang kulihat mata. Fokus besarmu laksana tasik bening. Senyap hening nan sejuk pembersih kalbu. Bening suci jiwa rintihan gita kasih mewangi. Kuterangkan pintu lemari hati kuambil. Foto nirwana kutatapi relung wajah. Terjamin diri sadar jarak antara kita. Mencoba semakin jauh paling lama. Eksepsi manusia bodoh mencipta. Membuat hati terluka tidak sepatutnya. 

Memperoleh untaian hati alangkah. Buruk derajatmu kelak tertata baik. Sewaktu kuberanjak berjalan melangkah. Bekerja perlahan mulai meninggalkan. Jejak mencoba menjauhimu tak dinyana. Ternyata kau tetap selalu laden. Membaca hati nan luka goreskan. Halaman lembaran baru dalam sajak indah. Paling terbaik adalah dirimu. Lesaplah semua catatan merah perjalananmu. Tetap waspada esokkan masih ada. Mimpi dan keinginanmu nan menawan.

(Pondok Petir, 10 September 2019)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline