Lihat ke Halaman Asli

Edy Priyatna

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi | Ketika Situasi Mulai Sunyi Sepi

Diperbarui: 19 September 2019   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Puisi : Edy Priyatna

Nila biru dihiasi belantara besar putih. Semut angin bertiup silir memilir membelai. Menyapu lembut burung unggas terbang. Sendiri bebas lepas hingga senja sore. Tampaknya barangkali sang kota akan sedih. Maupun akan bahagia atau akan tersentak. Terbang arwah atau mungkin akan terkejut. Serta juga karena tidak ada kado hibah. Hanya saat malam hari itu datang. Bukan kulihat tanda jasa jagat langit. Terlebih mendung menghitam pekat. Rembulanpun ditelan awan gelita tua.

Firasat tanda bakat gejala gelagat. Terserempak bumi menggoncang dahsyat. Merindingkan bergetar setiap kali mengejutkan. Selalu seluruh jiwapun menjadi sunyi. Gemuruh semua orang berhamburan keluar. Pekik jeritan tangis terdengar riuh. Riang gembira gema doapun mengaung. Sebatas hingga hujan turun lebat. Demi nan sedikit memberi ketenangan. Ketika situasi mulai sunyi sepi. Sedikit semu ada banyak kegelisahan. Nian kehendak kuasa tak harus ada tanda.

(Pondok Petir, 04 September 2019)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline