Puisi : Edy Priyatna
Sedikit hari ini kami bersukacita. Berlega hati dan berdoa sebab mandiri. Negeriku telah bebas merdeka kelepasan. Sangat mahal harga semuanya itu. Hamba teringat kembali cerita sejarah. Ketika kekejaman perang sentosa. Merobek damai kau angkat senjata.
Jangan tanpa perintah membubarkan tirani. Penderaan demi tanah tumpah darah kita. Akan datang kemudian gugur satu demi satu. Ketika susur tanganmu masih mampu. Awak selalu ingat semangatmu. Pegang menggenggam mencengkeram jantung. Berdebar hati berderak teriakan.
Waktu ini kami berada dihalamanmu. Teriakan satu tekad merdeka atau mati. Selanjutnya tak dapat diulang kembali. Kami sangat bangga padamu dulu. Engkau biarkan disekujur tubuhmu luka. Korbankan milikmu dan hidupmu gugur. Tersayat membelah ketemu sendiri.
(Pondok Petir, 11 Agustus 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H