Lihat ke Halaman Asli

Edy Priyatna

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi | Di Senun Engkau Menginginkan Tembang Hujan

Diperbarui: 13 Juli 2019   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: imgrom.pw

Puisi : Edy Priyatna 

Kulawat mata hatimu sengguk. Hendak rasanya membasuh air matamu. Mudah luka itu kemarau sembuh. Sempadan kau bisa melukis pelangi. Di pojok kedua matamu. Jangan ada air mata lagi. Kemudian aku hirup mata airmu. Senggat kehausan rindu ini tetap terbenam.

Apabila langit tak lagi galengan awan kelam. Warna biru terang benderang. Angin berlarian mengejar dedaunan. Ilalang bergoyang meliukkan tarian riang. Dan kitapun berlarian saling menjauh. Pada sudut nan tak terjangkau. Ketakutan pada cacatan malam. Mengerti paham kendati terjalin.

Seperti itu pertama kali aku mengikuti. Kurasakan hadirnya getaran hati. Tak menerima apa nan terjadi. Memedulikan amat tak berdaya. Tatkala itu lalu aku melihatnya. Aku sepenuh hati bahagia mengenalnya. Hendak bakal langsung memelukmu. Di senun engkau menginginkan tembang hujan.

(Pondok Petir, 28 Juni 2019)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline